Suku Bunga BI Rate Dipertahankan, Prospek Pertumbuhan Kredit & Ekonomi Meningkat

writter Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah

Bank Indonesia (BI) melaporkan kabar menggembirakan mengenai pertumbuhan kredit perbankan yang mencapai 13,09% year-on-year (yoy) pada April 2024, naik dari 11,8% di bulan Maret.

Gubernur BI menyatakan pertumbuhan ini didorong oleh kredit di berbagai sektor industri, jasa dunia usaha, dan perdagangan, yang mana sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, tingginya permintaan kredit dan keinginan perbankan untuk menyalurkan kredit karena permodalan yang kuat juga turut mendukung pertumbuhan ini. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,21% juga menjadi faktor pendorong yang signifikan.

Kredit investasi, modal kerja, dan konsumsi masing-masing tumbuh dengan pesat, mencatat kenaikan masing-masing sebesar 15,69%, 13,25%, dan 10,34%. Sementara itu, pembiayaan syariah tumbuh 14,88%, dan kredit untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) meningkat 7,3%.

BI memproyeksikan pertumbuhan kredit pada 2024 akan mencapai batas atas prakiraan 10-12%, didukung kinerja korporasi dan rumah tangga yang terjaga dengan baik.

Kegiatan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2024 tetap menunjukkan kestabilan, yang mana ditandai oleh kinerja positif sejumlah indikator seperti indeks keyakinan konsumen, indeks penjualan riil, dan PMI Manufaktur. Berdasarkan perkembangan ini, BI menyatakan pertumbuhan ekonomi pada 2024 diperkirakan berada di kisaran 4,7%-5,5%.

Pada kuartal I 2024, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,11%, meningkat dari 5,04% pada kuartal sebelumnya, meski di tengah ketidakpastian global. Pertumbuhan ini didorong oleh permintaan domestik yang kuat, serta konsumsi swasta dan pemerintah yang membaik berkat dampak positif Pemilu 2024 dan hari libur nasional terkait hari besar keagamaan.

Investasi juga mengalami peningkatan, terutama pada sektor bangunan seiring berlanjutnya pembangunan infrastruktur. Namun, ekspor mengalami pelambatan akibat masih lemahnya permintaan dari mitra dagang utama. Melihat ke depan, BI akan terus memperkuat sinergi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, khususnya dari sisi permintaan.

Dalam konteks stabilitas nilai tukar, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika (USD) menguat sebesar 1,66% sepanjang Mei 2024, membalikkan depresiasi sebesar 2,49% yang terjadi pada bulan April. Penguatan ini didorong oleh kenaikan suku bunga acuan BI sebesar 25 basis poin menjadi 6,25%, yang menarik aliran modal asing sebesar USD 4,2 miliar ke pasar keuangan domestik.

Meskipun secara year-to-date rupiah melemah sebesar 3,47% dari akhir Desember 2023, kinerjanya masih lebih baik dibandingkan dengan peso Filipina, won Korea Selatan, dan baht Thailand. BI memperkirakan rupiah akan tetap stabil dan cenderung menguat, didukung imbal hasil yang menarik, penurunan premi risiko, dan prospek ekonomi yang lebih baik.

Dalam kesimpulan akhir Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Mei 2024, Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 6,25%. Suku bunga Deposit Facility tetap di 5,5% dan suku bunga Lending Facility di 7%. Keputusan ini sejalan dengan ekspektasi pasar yang dihimpun Bloomberg, yang mana semua 36 analis/ekonom memperkirakan suku bunga akan tetap bertahan di 6,25%.

Bulan lalu, BI mengejutkan pasar dengan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, dari sebelumnya 6%, sebagai langkah untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dan memastikan inflasi tetap dalam kisaran target. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen BI untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan di tengah tantangan global yang terus berlanjut.


BANK BTPN tidak bertanggung jawab atas pernyataan apa pun sehubungan dengan keakuratan atau kelengkapan informasi yang terkandung pada artikel ini atau atas kehilangan atau kerusakan yang timbul dari penggunaan isi artikel ini.
Informasi yang terkandung dalam artikel ini adalah informasi publik, tidak dimaksudkan dan tidak seharusnya menjadi dasar pengambilan keputusan. Pengguna tidak boleh menyalin atau menggunakan isi artikel ini untuk tujuan apa pun atau mengungkapkan isinya kepada orang lain tanpa persetujuan sebelumnya dari Bank BTPN. Isi artikel ini dapat berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Pengguna disarankan untuk menilai kemampuan sendiri dalam menanggung risiko keuangan dan lainnya terkait investasi atau produk apa pun, dan untuk membuat penilaian independen atau mencari nasihat independen sehubungan dengan masalah apa pun yang tercantum pada artikel ini.