Pertemuan Federal Reserve (The Fed) pada 20 Maret 2024 menghasilkan beberapa kesimpulan penting yang perlu diperhatikan oleh pelaku pasar. Simak beberapa poinnya.
Para pejabat The Fed memperkirakan median sebesar 3 kali penurunan bunga acuan pada 2024, sama dengan dot plot dalam FOMC sebelumnya pada Desember. Hal ini memberikan kepastian bagi pasar mengenai prospek kebijakan moneter.
The Fed memutuskan dengan bulat untuk mempertahankan bunga acuan di level saat ini (5,25%-5,5%), yang mana merupakan level tertinggi dalam 2 dekade terakhir selama 5 pertemuan terakhir. Keputusan ini mencerminkan kehati-hatian dalam menghadapi inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
Tahun ini proyeksi median untuk angka inflasi PCE tetap berada di 2,4%. Namun, proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk 2024 naik dari 1,4% menjadi 2,1%. Hal ini menunjukkan optimisme terhadap soft landing ekonomi.
The Fed mempertahankan laju pengetatan kuantitatif dengan jumlah maksimal obligasi Treasury US$60 miliar dan sekuritas berbasis KPR senilai US$35 miliar yang digulung ke dalam neraca setiap bulan. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi likuiditas dan mengendalikan inflasi.
Gubernur The Fed, Jerome Powell, mengulangi pernyataan bahwa bank sentral layak memulai penurunan suku bunga pada satu titik tahun ini. Pernyataan dovish ini memberikan kepercayaan lebih besar bagi pasar dan memengaruhi pergerakan saham dan surat utang di Amerika serta secara global.
Beberapa hasil FOMC ini memberikan kepastian bagi pasar dan memengaruhi arah kebijakan moneter serta prospek ekonomi global. Pelaku pasar perlu memantau perkembangan lebih lanjut dan risiko yang mungkin terjadi di pasar global.
Di bawah ini merupakan reksa dana pendapatan tetap yang memiliki performance total return (termasuk dividen) di atas 5% selama setahun terakhir per 20 Maret 2024.
Ashmore Dana Obligasi Nusantara
Schroder Dana Mantap Plus 2
Manulife Obligasi Negara Indonesia 2