Bank Indonesia Menahan BI-Rate pada Level 5,75%

writter Lanjar Nafi

Berdasarkan Siaran Pers RDG Bank Indonesia Februari 2025, pada tanggal 18-19 Februari 2025, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 5,75%.

Keputusan ini konsisten dengan upaya menjaga prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1%.

Selain itu, Bank Indonesia juga berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Proyeksi Ekonomi 2025: Pertumbuhan yang Stabil

BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2025 dalam kisaran 4,7–5,5% (year-on-year/yoy). Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan investasi, terutama investasi nonbangunan, serta konsumsi rumah tangga yang terjaga. Dalam kaitan ini, Bank Indonesia akan terus mendorong pertumbuhan kredit melalui berbagai kebijakan makroprudensial yang akomodatif.

Stabilitas dan Pertumbuhan Kredit Perbankan: Ketahanan yang Kuat

Ketahanan perbankan tetap kuat dengan likuiditas perbankan yang memadai dan rasio kecukupan modal (CAR) yang tinggi sebesar 26,69%. Pertumbuhan kredit perbankan pada Januari 2025 mencapai 10,27% (yoy), didorong oleh realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan dan dukungan pendanaan dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang masih terjaga.

BI melaporkan penyaluran nilai kredit perbankan pada Januari 2025, tercatat tumbuh 10,27% secara tahunan (yoy). Dari sisi permintaan, Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan korporasi yang masih tumbuh positif di tengah konsumsi rumah tangga yang terbatas.

“Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi, masing-masing sebesar 8,40% (yoy), 13,22% (yoy), dan 10,37% (yoy),” sebut Perry dalam Konferensi Pers, Rabu (19/2/2025).

Selain itu, pembiayaan syariah tumbuh sebesar 9,71% (yoy), sementara kredit usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM) tumbuh 2,88% (yoy). Dari sisi penawaran, Perry mengklaim pertumbuhan kredit ditopang oleh realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan yang masih berlanjut, serta dukungan pendanaan dari pertumbuhan DPK yang masih terjaga, meski bank sentral enggan membeberkan nilai pertumbuhan DPK perbankan saat ini.

Sistem Pembayaran yang Aman dan Lancar: Transaksi Digital yang Tumbuh

Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada Januari 2025 tetap tumbuh, didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal. Volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS tetap tumbuh pesat sebesar 170,1% (yoy), didukung peningkatan jumlah pengguna dan merchant.

Berbagai Proyeksi Bank Indonesia: Stabilitas dan Pertumbuhan yang Berkelanjutan

BI memproyeksikan beberapa hal untuk tahun 2025, antara lain:

  • inflasi IHK yang terkendali dalam sasaran 2,5±1%;

  • pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7–5,5% (yoy);

  • stabilitas nilai tukar rupiah yang terjaga;

  • pertumbuhan kredit perbankan yang terjaga; serta

  • sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.

Dengan demikian BI berkomitmen untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi, serta memastikan bahwa sistem pembayaran tetap aman, lancar, dan andal.


SMBC Indonesia tidak bertanggung jawab atas pernyataan apa pun sehubungan dengan keakuratan atau kelengkapan informasi yang terkandung pada artikel ini atau atas kehilangan atau kerusakan yang timbul dari penggunaan isi artikel ini.
Informasi yang terkandung dalam artikel ini adalah informasi publik, tidak dimaksudkan dan tidak seharusnya menjadi dasar pengambilan keputusan. Pengguna tidak boleh menyalin atau menggunakan isi artikel ini untuk tujuan apa pun atau mengungkapkan isinya kepada orang lain tanpa persetujuan sebelumnya dari SMBC Indonesia. Isi artikel ini dapat berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Pengguna disarankan untuk menilai kemampuan sendiri dalam menanggung risiko keuangan dan lainnya terkait investasi atau produk apa pun, dan untuk membuat penilaian independen atau mencari nasihat independen sehubungan dengan masalah apa pun yang tercantum pada artikel ini.