Waspadai Modus Kejahatan Digital dengan Social Engineering

writter Fifi Nurfitrianti

Pernah dengar istilah social engineering?

Rekayasa sosial atau social engineering adalah bentuk kejahatan yang dilakukan dengan manipulasi psikologi untuk mengelabui pengguna, baik disadari atau tidak, supaya memberikan informasi pribadi atau melakukan tindakan tertentu yang menguntungkan pelaku, melalui berbagi kanal seperti media sosial, e-mail, SMS, serta melalui telepon atau berbicara langsung.

Lebih detailnya, pelaku akan berusaha mengelabui korban dengan mengirimkan link, melalui e-mail atau SMS yang berisi malware atau yang apabila diklik akan mengarahkan korban ke situs palsu buatan mereka dan memancing korban untuk memberikan data pribadi mereka di situs tersebut.

Teknik lainnya adalah dengan menelepon korban dan berpura-pura menjadi pihak tertentu yang menawarkan bantuan, hadiah dan hal lainnya, dengan tujuan untuk mengelabui korban dan memancing korban agar memberikan data pribadi miliknya.

Bentuk penipuan juga umum disebut sebagai phishing, smishing (SMS phishing), dan vhishing (voice phishing).

Impersonation atau tindakan berpura-pura menjadi orang lain atau pihak tertentu tadi gak hanya terjadi melalui telepon saja, tapi juga dalam bentuk-bentuk lainnya yang mungkin sering kali gak kita sadari. Misalnya, toko palsu di e-commerce/online shop atau akun palsu yang mengatasnamakan Jenius di jaringan media sosial.

Kalau kamu juga menerima telepon atau pesan dari orang yang berpura-pura menjadi Jenius, jangan ragu untuk melaporkan hal ini ke call center SMBCI Care di 1500 365 atau [email protected] ya.

Baca juga: Pahami 5 Hal Berikut untuk Meningkatkan Keamanan Jenius Kamu

Selain melaporkan ke SMBCI Care, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui supaya kamu bisa melindungi dirimu dari penipuan berbasis social engineering tersebut:

  1. Gunakan alamat e-mail dan password yang terpisah untuk setiap kebutuhan, terutama untuk keperluan perbankan.

    Baca juga: Buat E-mail dan Password Berbeda untuk Setiap Kebutuhan

  2. Ganti PIN & password secara berkala. Buat PIN yang berbeda untuk setiap Kartu Debit Jenius kamu dan buat password yang berbeda untuk setiap akun digital yang kamu miliki, terutama akun perbankan kamu. Lalu, ganti PIN dan password tersebut secara berkala, misalnya tiga bulan atau enam bulan sekali.

    Baca juga: Tips Membuat Password dan PIN yang Aman

  3. Jangan pernah memberikan informasi rahasia dan pribadi seperti PIN, password, atau kode OTP kepada siapa pun, bahkan pihak Jenius. Selalu waspadai pihak yang mengaku dari Jenius dan meminta informasi pribadi kamu, karena Jenius tidak pernah melakukan hal tersebut.

    Baca juga: Pahami Pentingnya Merahasiakan Kode OTP

  4. Hindari menyimpan informasi kartu di situs-situs e-commerce atau situs lainnya yang meminta kamu untuk menyimpan informasi kartu untuk pembayaran. Ini karena apabila ada kebocoran data yang terjadi pada situs tersebut, data yang kamu miliki akan jatuh ke pihak gak bertanggung jawab.
  5. Batasi penggunaan Wi-Fi publik. Kalau memang ingin membuka aplikasi perbankan, hindari menggunakan jaringan internet dengan akses bebas dan kurang aman tersebut.

    Baca juga: Sering Menggunakan Wi-Fi di Tempat Umum? Kenali Bahaya dan Pencegahannya

  6. Aktifkan pengaturan notifikasi di Jenius supaya kamu bisa selalu waspada terhadap aktivitas di rekening Jenius kamu.

    Baca juga: Mengenal Menu Pengaturan Notifikasi di Jenius

  7. Terakhir yang mungkin sering terlewatkan adalah jangan lupa untuk melakukan unlink device kalau kamu berencana mengganti gadget. Apalagi kalau kamu berniat menjual gadget lamamu. Pastikan akun Jenius kamu sudah tidak terhubung sebelum gadget tersebut berpindah tangan.

    Baca juga: Jangan Lupa Lakukan Unlink Device

    Sebelum Ganti Gadget Baru

Kalau teman Jenius ingin lebih memahami soal keamanan dalam beraktivitas perbankan, Jenius juga menyediakan pusat informasi tentang hal tersebut yang bisa diakses di halaman berikut. Dengan tau lebih banyak, kamu akan jadi lebih peka dan waspada terhadap kemungkinan kejadian yang gak diharapkan seperti penipuan dengan social engineering.

Artikel lainnya