Unthinkable Journey: Banting Setir Berkali-kali Ganti Karier

writter Rizky Pepew

Setiap orang punya impian. Beberapa mungkin ada yang impiannya menjadi kenyataan. Namun, dalam meraihnya tentu gak selalu berjalan sesuai harapan dan rencana kamu, kan?

Hai, teman Jenius. Perkenalkan, aku Rizky Pratama Putra—atau banyak yang menyebutku Rizky Pepew. Aku mengalami career change yang sangat drastis, mulai dari sekolah arsitek, menjadi penyanyi, mendalami ilustrasi dan animasi, sampai akhirnya sekarang menjadi creativepreneur dan mendirikan perusahaan produksi video sendiri.

Berawal dari Impian Masa Kecil

Waktu kecil dulu, aku suka menonton kartun Jepang (anime) setiap hari Minggu. Saking sukanya, aku rajin menggambar karakter-karakter yang aku tonton itu di buku gambar. Mungkin, dari situlah kegemaranku untuk menggambar karakter-karakter anime tersebut membuatku bermimpi…

Aku pengin banget dibayar untuk menggambar!

Ya, cita-cita masa kecilku adalah jadi mangaka (komikus).

Setiap hari aku menggambar, sampai-sampai buku tulis yang seharusnya kupakai untuk belajar, gak selamat. Semuanya penuh dengan coret-coretanku. Bahkan waktu kecil aku pernah dimarahi mamaku karena aku nakal menggambar di tembok rumah. Hahaha! Aku gak akan pernah lupa kejadian itu.

Namun pada masa sekolah dasar, apa yang kusukai mulai berubah. Aku mulai suka pelajaran seni suara. Guru Seni Suara-ku selalu memberi tugas bernyanyi di depan kelas.

Mungkin terdengar narsistik, tapi riuh tepuk tangan saat aku selesai bernyanyi di depan kelas membuat otakku memproduksi hormon endorfin yang begitu banyak sehingga membuatku senang dan merasa ketagihan.

Aku ingin jadi penyanyi, aku ingin tampil di depan banyak orang!

Ikut Vocal Group di SMA

Fast forward ke masa SMA, keinginanku untuk tampil makin menjadi. Masa remaja yang haus eksistensi, membuatku semakin ingin membuktikan diri untuk unjuk gigi.

Aku ikut ekstrakurikuler vocal group (grup vokal). Di sana aku bisa menyanyi bersama anggota grup yang lain. Kami sering mengikuti lomba. Beberapa kali menang, tapi gak jarang hanya menjadi juara ke-2, ke-3, atau bahkan gak juara sama sekali. Apa pun hasilnya, hal itu dijadikan bahan evaluasi agar lomba selanjutnya bisa tampil lebih baik lagi.

Kami sering sekali bernyanyi dengan menyanyikan lagu-lagu Kahitna. Hal ini juga salah satu alasan yang membuat kami suka dengan grup musik tersebut dan akhirnya mengidolakan Yovie Widianto atas karya-karyanya.

Semoga kelak aku bisa nyanyi di depan Mas Yovie Widianto. Itulah impianku.

Lulus Audisi Menjadi Penyanyi

Aku mendapat kabar dari temanku bahwa ada audisi vocal group yang dibentuk oleh Mas Yovie Widianto di Jakarta. Sebuah kesempatan langka yang sulit dilewatkan. Walaupun nanti gak masuk grupnya, aku tetap bisa mewujudkan impianku bernyanyi di depan Mas Yovie! Yah, walaupun hanya sebatas audisi.

Berangkatlah aku dari Bandung ke Jakarta untuk mewujudkan impianku dengan mengikuti audisi tersebut. Karena dari ratusan orang, hanya akan terpilih 5 orang, maka aku benar-benar ngerasa nothing to lose.

Bagaimanapun, harapan untuk masuk grup ini sangat kecil.

Masuk ruang audisi, sudah ada Mas Yovie di belakang piano-nya. Wah… jantungku rasanya kayak jatuh ke lantai.

“Mau nyanyi lagu apa?” tanya Mas Yovie.

Soulmate dari Kahitna, Mas.”

Mas Yovie lalu langsung memainkan intro lagu Soulmate.

“Tiga… empat…” Ini adalah cue untuk aku mulai bernyanyi!

Aku pun mulai bernyanyi. Padahal tadi aku sudah mempersiapkan lagu Cinta Sendiri, tapi entah kenapa di mulut malah terucap lagu Soulmate. Ah, sudah telanjur! Biar mengalir saja deh!

Audisi pun selesai. Aku masih ingat kala itu Mas Yovie tersenyum. Aku pun masuk bilik rekaman untuk pengambilan sampel suara, lalu diminta pulang.

Beberapa hari kemudian, aku mendapat sebuah pesan.

Aku diterima masuk! Jujur saja, aku benar-benar gak menyangka! Bahkan, saat itu aku masih mengira aku bermimpi. Tapi ternyata hal ini benar-benar terjadi! Kami akan debut dengan nama 5Romeo.

Perjuangan di 5Romeo

Impian menjadi penyanyi pun terwujud. Aku bisa tampil di depan banyak orang dan bisa bernyanyi dengan grup favoritku Kahitna dan juga sang maestro: Yovie Widianto.

Gak pernah terbayang kata-kata yang kuucapkan dulu menjadi nyata. Bisa bernyanyi dengan teman-teman yang luar biasa berbakat, bisa menghibur teman-teman yang menonton pertunjukkan kami, bertemu banyak sekali orang hebat, punya album, bahkan sampai mendapat nominasi AMI Awards. Sungguh sebuah anugerah untukku!

Namun, ternyata menjadi penyanyi gak semudah bayanganku.

Aku harus merantau sendiri di Jakarta. Pekerjaan yang datang pun fluktuatif: kadang sedikit, kadang banyak. Pemasukan pun gak menentu.

Meski demikian, aku sangat bersyukur sudah memakai Jenius dan menggunakan fitur-fiturnya, terlebih fitur Tabungan.

Aku suka sekali melakukan deposito di Maxi Saver dan bisa mengelola kantong-kantong keuanganku lewat Flexi Saver.

Nah, saat pekerjaan sepi, aku bisa menggunakan Flexi Saver untuk mengambil uang dari dana darurat di Flexi Saver. Ketika pekerjaan sedang banyak, aku bisa menabung juga di Flexi Saver menggunakan kantong yang lain. Saat itu, baru Jenius yang memiliki fitur tersebut.

Aku akui, dunia entertainment sangat sulit ditembus. Selain itu, aku juga harus mengorbankan banyak hal. Waktuku yang tersita di Jakarta membuatku harus memilih di antara 2 pilihan: lanjut kuliah arsitek atau menjadi penyanyi.

Aku pun mengikuti kata hatiku. Ini impianku sebagai penyanyi, sepertinya aku harus berjuang lebih keras di sini.

Mencoba Masuk ke Dunia Ilustrasi

Selama bergabung dengan 5Romeo, ada kalanya aku memiliki waktu senggang. Waktu-waktu itu aku gunakan untuk membangkitkan lagi semangatku untuk menggambar. Aku meminjam iPad temanku dan mulai menggambar lagi!

Karena suka traveling ke Jepang, aku menabung untuk pergi ke sana. Jepang adalah negara yang memang kusukai sejak kecil.

Perjalanan ke sana pun aku ditemani oleh Jenius, terutama dengan fitur Mata Uang Asing yang bikin aku gak perlu repot ke money changer karena aku bisa tarik tunai di ATM mana pun di Jepang. So convenient!

Kemudian muncullah ide membuat konten ilustrasi berisi tips dan informasi bermanfaat saat traveling di Jepang: mula dari budgeting, susun itinerary, sampai cara untuk mengelola keuangan dengan nyaman pake Jenius. Semua kuposting di media sosialku.

Semua berdasarkan pengalaman traveling-ku, aku tuangkan menjadi ilustrasi untuk membantu teman-teman di media sosial.

Gak disangka-sangka, ada satu postingan yang viral, sebuah ilustrasi berisi tips dan budgeting traveling ke Jepang.

Dari satu konten yang viral, aku banyak dikontak oleh berbagai perusahaan untuk bisa membuat ilustrasi untuk mereka. Wah, sama sekali gak nyangka!

Aku pun tersadarkan akan suatu hal: cita-cita masa kecilku tercapai—aku dibayar untuk menggambar!

Belajar Animasi Karena Kebutuhan Industri

Setelah menekuni dunia ilustrasi, aku baru tersadar. Ternyata gambar saja gak cukup, karena aku dituntut untuk terus belajar hal baru.

Perusahaan yang bekerja sama denganku banyak memberikanku challenge, dari membuat gambar berlembar-lembar, membuat video motion sampai membuat video animasi. Secara autodidak aku belajar, bagaimana sih caranya menggambar frame by frame untuk membuat satu video animasi.

Wah, ini sama kayak tontonan masa kecilku! Seperti kartun anime yang biasa aku tonton! Ternyata membuatnya gak mudah: mulai dari gambar tangan per halaman supaya gambarnya bisa bergerak, menyatukan semuanya dengan editing video, dan juga motion graphic. Salut sama yang bisa membuat film kartun waktu jaman kecil dulu. Aku belajar mengapresiasi karya-karya tersebut.

Menurutku kemampuan adaptasi dan mau terus belajar adalah hal kunci yang aku pelajari selama ini, apalagi tuntutan dari berbagai pihak, berbagai perusahaan (dan juga tuntutan kehidupan) membuatku harus terus bergerak maju, terus belajar hal baru, dan jangan sampai kalah sama keadaan.

Pada masa-masa ini, profesiku sebagai penyanyi mulai goyah.

Para anggota vocal group-ku pun mulai berpisah.

Career Change: Jadi Creativepreneur & Mendirikan Production House

Ada kalanya dalam hati aku berpikir, apakah keputusanku menjadi penyanyi dulu salah?

Kadang penyesalan tebersit di benakku. Namun, ketika kutelaah lagi, ternyata gak juga.

Tuhan sudah mempersiapkan jalan masing-masing untuk setiap manusia. Ya, kan?

Banyak sekali orang hebat yang aku kenal lewat 5Romeo, bahkan ada beberapa orang tersebut yang menghubungiku untuk bekerja sama dan menjadi klien pribadiku. Kenalan yang mungkin gak bakal aku dapat kalau aku gak memilih jalan ini.

Aku diberi tantangan lain lagi, Aku mendapat kesempatan untuk membuat produksi video di sebuah perusahaan. Karena sudah punya basic memproduksi video animasi, akhirnya aku coba dan belajar untuk jalani.

Bermodalkan kamera mirrorless kecil, Aku mulai belajar bagaimana cara memegang kamera, meng-handle video, lama-lama belajar juga menjadi director dan sinematografer, mempunyai sebuah tim, sampai memproduksi berbagai video dengan nilai proyek yang menurutku cukup besar. Yang nggak pernah aku bayangkan sebelumnya.

Perusahaan tersebut akhirnya memintaku untuk membuat satu badan hukum agar birokrasinya menjadi semakin jelas dan lancar. Sebuah tantangan baru dan langkah besar buatku. Itulah yang membuatku mendirikan sebuah perusahaan rumah produksi video bernama Komodor Production, dibantu oleh tim, perusahaan ini berjalan dengan sangat baik sampai saat ini.

Sudah sepatutnya aku banyak bersyukur.

Think Unthinkable

Kadang ketika melihat ke belakang, aku mungkin gak berpikir bahwa aku akan banyak mengubah karierku. Aku waktu kecil nggak akan pernah menyangka bisa menjadi penyanyi, lalu menjadi ilustrator, animator, dan punya perusahaan sendiri dengan tim yang seru dan kompak.

Ternyata, karier yang aku jalani sekarang sangat menyenangkan! Aku menjalani semua perubahan karierku tanpa penyesalan. Karena jalan hidup yang sudah ditentukan Tuhan yang membawaku sampai di titik ini, semua pasti ada alasannya.

Menurutku, yang terpenting sebagai manusia adalah kemampuan beradaptasi. Teruslah bermimpi, tapi jangan mudah menyerah sama keadaan. Apalagi ketika kenyataan gak berjalan seperti apa yang kita inginkan.

Harus think the unthinkable, mengambil kesempatan yang ada, terus belajar, dan gunakan itu sebagai media pembelajaran untuk kita. Untung banget ada Jenius yang selalu nemenin perjalanan karirku dalam mengelola keperluan keuanganku.

Terus bermimpi, selalu beradaptasi! Dan tentu, ikuti kata hati. 🙂


Artikel dan ilustrasi merupakan hasil karya Rizky Pepew, teman Jenius yang berprofesi sebagai Content Creator & Creativepreneur. Cek artikel dari para guest writer lain pada laman Blog Jenius.

Artikel lainnya