Bagi orang-orang yang suka memasak, berkegiatan di dapur adalah hal yang menyenangkan dan kadang juga menenangkan. Gak jarang, mereka yang suka memasak menjadikan hobinya sebagai sumber penghasilan tambahan.
Jika kamu lihat di media sosial seperti Instagram, ada banyak akun yang menawarkan berbagai makanan dan minuman rumahan. Mulai dari salmon mentai yang sedang terkenal, berbagai jenis kopi susu yang sangat diminati banyak orang, hingga kudapan manis berupa aneka kue kering dan cakes lezat. Dan yang mengejutkan, omzet para pebisnis ini cukup besar lho.
Apakah kamu juga tertarik menekuni bisnis kuliner rumahan? Berikut beberapa tips agar sukses berbisnis kuliner rumahan dari Sutie Rahyono, hasil berkokreasi bersama Daya.id.
Baca juga: Solusi Kelola Keuangan Mulai Dari Awal Kerja
Apa makanan andalan yang bisa kamu buat? Lauk pauk, kue kering, atau kue basah? Atau kamu jago meracik minuman? Tentukan jenis makanan atau minuman yang mau kamu jual, lalu lakukan riset lengkap mengenai pilihanmu itu. Kamu tidak perlu menu yang sangat bervariasi, karena bahkan dengan pilihan yang sedikit, kamu sudah bisa memulai bisnis kulinermu.
Salah satu cara riset kecil-kecilan yang dapat kamu lakukan adalah dengan membuat sample makanan, lalu membawanya saat kumpul bersama teman-teman. Setelah itu, kamu bisa meminta mereka memberikan komentar jujur mengenai makanan yang kamu buat. Dari situ, kamu bisa menentukan menu yang kamu jagokan untuk dijual sekaligus memperbaiki kualitas makanan kamu sesuai dengan masukan yang ada.
Memasak untuk konsumsi pribadi dan memasak untuk bisnis tentu membutuhkan peralatan yang berbeda. Berinvestasi di alat masak yang mutunya terjamin dan memadai untuk produksi dalam skala besar akan baik untuk bisnis kamu ke depannya. Tapi kamu tidak perlu terburu-buru membeli peralatan masak tersebut. Coba beli satu per satu ketika kamu membutuhkannya, agar gak memberatkan modalmu di awal memulai bisnis ini.
Modal bahan makanan, usaha, dan persaingan dengan pemilik bisnis serupa adalah beberapa hal yang harus kamu perhatikan dalam memutuskan harga jual produkmu. Kamu juga harus mempertimbangkan biaya lainnya seperti harga kemasan, gaji asisten—jika kamu punya tim produksi yang membantumu, biaya listrik atau gas, dan lainnya. Hitung juga margin alias keuntungan yang akan kamu dapatkan dari harga tersebut. Hitung yang cermat agar gak rugi ya!
Tidak dapat dimungkiri, kreativitas adalah salah satu aspek penting dalam bisnis. Di bidang ini, kreativitasmu dapat disalurkan dalam beberapa hal. Pertama, dalam bentuk produk makanan atau minuman itu sendiri. Cari keunikan yang membuat produkmu berbeda dengan produk serupa di pasaran.
Kedua, kemasan. Semakin menarik dan unik kemasan kamu, semakin tinggi potensi produkmu dilirik dan diingat oleh banyak orang. Ciptakan sesuatu yang dapat membuat orang langsung teringat dengan produkmu—seperti desain khusus pada kemasan. Jadikan produkmu unik dari isi hingga tampilannya agar produkmu menonjol di mata calon konsumen!
Baca juga: 5 Tips Memulai Usaha Katering
Apakah kamu berencana untuk masak setiap hari? Apakah kamu menyediakan opsi pengantaran makanan atau konsumen yang akan mengambilnya? Bagaimana kamu memasarkan produkmu—online atau ikut bazar? Semua hal-hal tersebut harus kamu tentukan sebelum memulai bisnis kuliner.
Waktu penjualan yang spesial dapat kamu jadikan strategi. Kamu bisa mengadakan pre-order setiap minggu, setiap bulan, atau di tanggal-tanggal tertentu. Cantumkan informasi ini di semua materi promosimu agar para konsumen mengerti sistem penjualan yang berlaku ya.
Kamu juga dapat memaksimalkan penggunaan media sosial untuk memperkenalkan produkmu ke lebih banyak orang. Jika kamu lebih suka menggunakan Instagram, kamu bisa menyiapkan materi foto yang cantik untuk dipublikasikan secara berkala. Feeds rapi dan bersih, juga engagement yang bagus di media sosial bisa meningkatkan perhatian orang lho. Dari feeds, lanjut ke sales!
Setelah bisnismu berjalan, sebaiknya jangan cepat merasa nyaman. Ketatnya persaingan membuat semua pelaku bisnis dituntut untuk selalu berinovasi agar bisnis tetap dinamis. Bila kamu kurang sigap berinovasi, kamu bisa kalah dalam persaingan. Melakukan perubahan-perubahan sesuai dengan keinginan pasar adalah ide yang bagus. Seperti contoh, kamu dapat membuat menu seasonal atau menambah menu setengah tahun sekali. Secara berkala, kamu juga bisa mengganti bentuk dan desain kemasan. Kamu bisa membuat edisi khusus yang hanya tersedia dalam waktu yang terbatas.
Jika bisnismu sudah semakin besar dan serius, kamu bisa mempertimbangkan untuk mengurus izin atau sertifikasi khusus. Izin dari instansi tepercaya akan membuat produkmu lebih terjamin di mata konsumen.
Baca juga: 4 Langkah Penting Sebelum Memulai Usaha
Memulai usaha tentu memerlukan modal, seberapa pun sedikitnya. Berapa modal yang kamu butuhkan? Coba hitung modal bahan dan operasional dengan membuat daftar kebutuhan agar gak ada yang terlewat. Bahan baku, gas, kemasan produk, hingga biaya listrik yang timbul sebaiknya kamu hitung juga. Jangan lupa perhitungkan modal operasional selama beberapa waktu sebagai buffer saat produk belum terjual habis. Anggap saja ini dana darurat untuk bisnismu.
Untuk mengumpulkan modal, kamu dapat memanfaatkan fitur Dream Saver dari Jenius. Dengan sistem autodebit, kamu hanya perlu memasukkan tenggat waktu dan jumlah yang kamu targetkan, dan uangmu akan ditarik secara otomatis ke Dream Saver dari Saldo Aktif. Keuntungan lainnya, ada bunga 2,5% p.a. untukmu.
Nah, apa lagi yang kamu tunggu? Memulai bisnis kuliner rumahan adalah salah satu cara menarik untukmu mendapatkan penghasilan tambahan. Fleksibilitas modal dan waktu adalah kuncinya. Dengan begitu, kamu bisa menyesuaikannya dengan pekerjaan atau kegiatan utamamu.
Mau cari tau lebih banyak tentang cara mengembangkan bisnismu? Yuk, bergabung di daya.id!