Ada tiga macam jawaban yang biasanya dikemukakan orang saat ditanya, “Apakah kamu berniat membeli properti sendiri?”
Jawaban pertama: “Ya! Cita-citaku adalah punya rumah hasil kerja sendiri. Tapi gimana ya, harga rumah kan gak murah.”
Jawaban kedua: “Mau banget, tapi masih kapan-kapan sih waktu uangnya udah ada.”
Jawaban ketiga: “Rasanya belum perlu punya rumah sendiri deh…”
Harga rumah memang tidak murah. Dan tidak semua orang bisa membeli rumah secara tunai, tanpa menyicil. Untuk kamu yang memilih jawaban pertama, pasti rasanya geregetan—sudah kepingin punya rumah sendiri, tapi karena belum membuat perencanaan, impian memiliki rumah atau apartemen terasa sulit dijangkau.
Berkaca dari kasus orang dengan jawaban pertama, kamu yang memilih jawaban kedua dan ketiga, sebaiknya bersiap sesegera mungkin. Kamu bisa bersiap dengan cara mulai menyiapkan uang muka untuk properti pertama kamu mulai sekarang. Jangan sampai ketika kebutuhan atau keinginan akan memiliki rumah sendiri datang, uang untuk membelinya—paling tidak uang mukanya—belum tersedia.
Berapa pun usia kamu saat ini, kamu bisa segera mulai menabung uang muka. Mengapa segera? Pertama, semakin cepat kamu memulai, semakin baik pula hasilnya—karena kamu akan memiliki waktu lebih banyak untuk mengumpulkan uang tersebut, sebelum kamu benar-benar harus membeli rumah tersebut.
Kedua, “sedia payung sebelum hujan”. Istilah ini benar-benar masih relevan untuk situasi apa pun. Membicarakan uang muka untuk membeli properti, kamu gak pernah tahu kapan properti idaman kamu tersedia di pasaran, apalagi dengan harga spesial! Karena properti termasuk aset dengan likuiditas rendah, kamu bisa wait and see, siapa tahu tiba-tiba ada yang sedang butuh uang dan perlu menjual cepat rumahnya. Kalau kamu sudah punya uang muka, kamu hanya tinggal mengajukan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).
Sebelum memulai komitmen panjang membeli properti, ada rangkaian kegiatan yang perlu kamu lakukan. Dan yang pertama adalah, cek harga tempat tinggal yang kamu impikan. Coba kamu window shopping rumah dengan datang ke pameran properti, atau keliling daerah yang kamu sukai untuk mencari tahu harga pasaran rumah atau apartemen saat ini. Ingat, pilih rumah yang sesuai dengan kondisi finansialmu.
Setelah mendapat informasi harga rumah yang kamu impikan, hitunglah berapa nominal yang perlu kamu siapkan sebagai uang mukanya. Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/8/PBI/2018, loan to value (LTV) untuk KPR ditentukan berdasarkan tipe rumah yang kamu pilih. Namun, yang harus kamu ingat, uang muka akan memengaruhi besaran angsuran yang harus kamu bayarkan setiap bulannya. Sehingga ada baiknya jika kamu menyiapkan uang muka sekitar 30% dari harga properti agar angsuran bulanan yang harus kamu bayar nantinya tidak terlalu tinggi. Jangan tergoda dengan tawaran membeli properti dengan uang muka yang relatif kecil, karena sebenarnya kamu akan terikat komitmen lebih panjang untuk mengangsurnya. Jadi lebih baik siapkan waktu yang lebih panjang untuk menyiapkan uang muka terlebih dahulu agar beban mengangsurnya tidak berat dan tidak mengganggu cashflow kamu nantinya.
Baca juga: Mengapa Financial Health Check Penting
Kapan targetmu memiliki hunian pribadi? Pada usia tertentu? Kapankah itu—satu, tiga, lima, sepuluh tahun lagi? Semakin cepat targetmu, semakin cepat pula uang muka dibutuhkan. Otomatis, waktumu untuk menabung semakin sedikit. Coba tentukan target waktu yang realistis sambil memperhitungkan besar penghasilanmu (bersama pasangan) saat ini.
Semua hitung-hitungan sudah beres, maka yang perlu kamu lakukan adalah mulai menabung. Perlu diperhatikan bahwa sebelum mulai menabung, sebaiknya kamu sudah menyelesaikan semua utangmu. Dengan begitu, kamu akan terlepas dari beban “kebanyakan utang” dan kewajiban membayar bunga. Makanya, kamu yang masih lajang dan baru memulai kerja sebenarnya ideal untuk segera memulai tabungan uang muka properti ini.
Kepingin uang muka untuk membeli properti ini terkumpul lebih cepat? Coba cari cara kreatif untuk mengumpulkan uang lebih banyak dalam jangka pendek. Pertama, kamu dapat menilai ulang budgeting bulananmu dan cek mana yang bisa dihilangkan atau disubstitusi. Kedua, kamu bisa mencari pekerjaan tambahan yang bisa kamu kerjakan di luar jam kerja kantor. Ketiga, kamu bisa mengalihkan sebagian bonus tahunan atau THR tahun ini untuk menambah tabungan uang muka ini. Terakhir, kurangi frekuensi liburanmu. Kalau biasanya setahun bisa traveling sampai tiga-empat kali ke destinasi di dalam maupun luar negeri, kamu bisa menguranginya menjadi satu atau dua kali saja. Tenang, segera setelah uang muka kamu terkumpul, kamu bisa selalu memulai rencana jalan-jalan. Dijamin, perjalananmu akan lebih membahagiakan karena satu impian, yaitu membeli rumah, sudah terealisasi.
Baca juga: Empat Langkah Mewujudkan Mimpi Finansial
Cicil uang muka properti kamu dengan fitur Dream Saver di Jenius app. Kamu bisa membuat tabungan otomatis yang akan membantumu mewujudkan impian memiliki properti pertama. Dengan Dream Saver, target jumlah tabungan dan waktu pencapaian dapat kamu sesuaikan dengan kemampuan finansial, juga proyeksi kapan kira-kira kamu membutuhkan uang muka tersebut. Dream Saver juga memungkinkan kamu untuk top up—menambah tabungan di luar jadwal autodebit—setiap ada rezeki tambahan, seperti THR atau bonus. Dengan top up dan juga bunga 2,5% p.a., mimpi kamu bisa lebih cepat tercapai.
Sudah siap mengumpulkan uang muka properti pertamamu? Yuk mulai sekarang!
Baca juga: Solusi Jenius Buat Mimpi Cepat Jadi Kenyataan
Belum punya Jenius? Download dan aktivasi akun Jenius kamu sekarang!