Ada 1001 alasan menarik kenapa Korea Selatan menjadi sorotan dunia selama beberapa tahun belakangan. Terbukti, banyak orang—termasuk warga Indonesia—menggandrungi Korea sampai ingin mendatanginya.
Dan itu termasuk aku! 😀
Sesungguhnya, sejak kecil aku bermimpi sekolah di luar negeri. Puji Tuhan, impian ini akhirnya menjadi kenyataan pada tahun 2021 saat aku berusia 27 tahun.
Dengan segala pertimbangan, aku memutuskan belajar bahasa di Korea Selatan. Sekolah dan tinggal di Korea sekitar 8 bulan membuatku mulai bisa melihat negara ini dari sudut pandang berbeda.
Dengan pengalaman hidup sebagai warga (setengah) lokal, aku punya daftar rekomendasi yang mau aku share untuk teman Jenius yang mau traveling ke Korea Selatan, khususnya Seoul secara spesifik.
Buatku pribadi, budaya adalah salah satu gerbang yang paling menarik untuk dijajaki saat traveling. Kerennya Korea, banyak banget tempat bersejarah yang bisa dikunjungi untuk wisata, bahkan di Seoul yang merupakan ibu kota negara.
Museum dan tempat bersejarah di Korea itu gratis—pengunjung gak dipungut biaya apa pun. Sudah begitu, tempat wisata sejarah dan museumnya benar-benar dirawat oleh pemerintah. Jadi gak ada tuh peninggalan sejarah yang berdebu atau kotor dan terbengkalai. Asyik banget, ya?
Serunya juga, terdapat beberapa museum yang menyediakan spot khusus untuk anak-anak, agar mereka juga bisa menikmati dan memahami budaya leluhur lewat kunjungan ke museum. Spot ini didesain khusus dengan segala macam aktivitas menarik biar mereka bisa mengerti sejarah dengan lebih mudah.
Punya waktu traveling ke Korea yang cukup terbatas? Aku rekomendasikan 3 museum dan tempat bersejarah ini yang wajib kamu datangi:
National Museum of Korea,
Leeum Samsung Museum of Art, dan
Cheongwadae Sarangchae.
Salah satu tempat wisata terkenal di Seoul yang aku rekomendasikan adalah Lotte World. Soalnya selain terletak di indoor, tempat ini gemas banget kalau dilihat! Tempat bermain dan wahananya tersedia di dalam ruangan yang besar dan warna-warni. Cocok banget buat foto-foto dan bikin konten.
Selain taman hiburan di kompleks Lotte World, ada juga mal, bioskop, danau, dan banyak spot seru lainnya. Bahkan, banyak festival musim yang biasanya diadakan di Lotte World. Jadi, berasa banget vibe jalan-jalan ala warlok (warga lokal) Korea-nya. Apalagi kalau foto ala-ala pakai bando dan seragam sekolah khas Korea!
Saking serunya, kayaknya walaupun sudah jadi nenek-nenek, aku akan tetap senang untuk mampir ke amusement park ini deh! Apalagi salah satu daya tarik tambahan Lotte World adalah adanya diskon khusus untuk kita yang orang asing. Kamu wajib banget memanfaatkannya kalau lagi traveling ke Korea.
Satu alasan pribadi kenapa aku jatuh hati sama Korea: punya banyak coffee shop yang bisa masuk kategori hidden gem!
Dibandingkan dengan coffee shop di Indonesia, sebenarnya coffee shop di Seoul cenderung lebih mungil dan terbatas. Namun, kondisi itu gak bikin mereka mati gaya.
Dengan space terbatas, setiap coffee shop tetap punya tema, gaya, dan keunikan; bahkan sarat dengan kesederhanaan. Yes, mereka jadi lebih eksploratif untuk menciptakan daya tarik masing-masing!
Ada 4 coffee shop di Seoul yang jadi favoritku, dan daftarnya ada di bawah ini.
TONGUE Planet Cafe yang terletak Seongsu. Kafe ini memiliki interior dan desain yang unik banget!
COMFORT Seoul yang terletak di Yongsan-gu. Kafe ini punya lift legend nan ikonik! Konon, Jennie BLACKPINK dan G-Dragon BIGBANG sering nongkrong di sini lho.
London Bagel Museum yang terletak di Bukchon wajib banget kamu datangi kalau kamu pencinta bagel!
The SameE yang terletak di Hapjeong-dong. YG stan pasti tau eksistensi kafe yang ada di depan YG Building ini. Biasanya banyak yang nongkrong di sini sambil menunggu anak-anak YG turun dari mobil. Jangan salah, menu di sini enak-enak, apalagi donatnya.
Oh iya, kalau lagi ada waktu, kamu bisa juga eksplor daerah favoritku yang punya paling banyak kedai kopi: Hannam. Sebenarnya Hannam terletak di dalam area Itaewon. Namun, berbeda dengan Itaewon yang terkenal dengan party-nya, Hannam ini terkenal dengan ketenangannya.
Hannam juga nyaman dan mudah diakses. Bayangkan bisa minum kopi dengan tenang pada sore hari sambil menatap sunset di antara gedung-gedung tinggi kota Seoul. Syahdu banget gak tuh?
Fun fact: nongkrong di coffee shop Korea punya budaya tersendiri. Penjaga toko biasanya akan bertanya “berapa orang?” ke setiap kelompok yang datang. Soalnya, kalau datang ke tempat kopi bertiga, maka kita juga harus pesan minimal 3 minuman. Gak bisa tuh datang berlima, tapi yang pesan cuma 3 orang karena yang lain diet.
Makanan-makanan Korea adalah alasan yang gak bisa dilawan kalau lagi ngomongin ketertarikanku soal Korea. Kombinasinya sangat menarik: antara makanan unik dan makanan comforting.
Untuk makanan unik, salah satu favoritku adalah ganjang genjang yang pada dasarnya merupakan fermented crab. Aku suka banget makan ganjang genjang di pasar atau night market yang namanya Gwangjang Market. Kalau mau coba juga, silakan ke Gwangjang Market ya.
Oh iya, di pasar yang sama, kita juga bisa mencoba berbagai makanan ala street food Korea yang sudah menarik banyak perhatian wisatawan asing. Street food Korea favoritku itu tteokbokki dan gorengan! Ukurannya besar, fresh, dan padat—faktor ini yang bikin aku kalau beli gorengan pinggir jalan gak cukup satu tusuk saja! 😉
Pokoknya kalau ke Gwangjang Market, jangan lupa buat cobain tteokbokki (spicy rice cake) dan chapssaltteok (donat beras ketan).
Korea Selatan menggunakan warna musik negaranya sebagai salah satu strategi branding. Maka, jangan heran apabila banyak aktivitas musik yang didukung secara maksimal oleh pemerintah.
Salah satu bentuk dukungan pemerintah terhadap K-pop adalah dengan pembangunan stadium khusus untuk lokasi penampilan para artis K-pop. Walaupun demikian, warga lokal juga turut mendukung genre musik lain seperti jaz, soul, dan lain sebagainya.
Jadi bukanlah hal yang asing kalau waktu kita jalan-jalan di Korea, ada banyak warga lokal ataupun nonlokal yang sedang busking. Sebab pada dasarnya, negara ini sangat mengapresiasi seni, mulai dari musik hingga akting.
Waktu di Korea, aku sempat mengunjungi Blue Square, sebuah teater bernuansa biru dengan kualitas venue, sound, dan lighting yang benar-benar kelas internasional. Di teater ini katanya pernah diselenggarakan pentas seperti Lion King dan Wicked lho!
So, kalau lagi mau traveling ke Korea, kamu bisa coba coba cek jadwal konser atau daftar pertunjukan lain kayak music theater, music show, sampai konser bias kamu biar bisa merasakan jadi warlok (warga lokal) beneran!
Tinggal di Korea Selatan selama sekitar 8 bulan memberikanku banyak kesempatan untuk menikmati senja. Tempat favoritku buat duduk-duduk dan menikmati indahnya sunset di Korea adalah di taman-taman di samping Sungai Han—atau biasa dikenal Hangang.
Di Hangang, aku dan teman-temanku suka banget piknik ala-ala sambil minum kopi dan makan ramyeon dari minimarket pada sore hari sambil lihat-lihat orang pacaran. Duh, sweet banget ya.
Sudah menikmati sunset di Korea? Wajib dilengkapi dengan menikmati sunrise dong ya. 😉
Cobain deh aktivitas liburan anti-mainstream, yaitu hiking! Kegiatan naik gunung ini cukup common untuk warga Korea dari berbagai kalangan usia. Fenomena ini persis seperti yang ada terlihat di drama Korea maupun acara televisi. Mulai dari anak muda sampai para orang tua, banyak yang suka hiking.
Nah, walaupun di pusat kota, Seoul punya gunung bernama Bukhansan yang bisa dijangkau dalam waktu singkat. Secara ketinggian, gunung ini juga gak begitu tinggi dan gak begitu rendah.
Hiking juga bisa jadi opsi traveling hemat karena biasanya para pendaki tinggal membawa bekal untuk dimakan ketika sampai di puncak gunungnya! Sehat pangkal hemat dan pangkal happy, guys!
Baca juga: Kalender Libur dan Rekomendasi Cuti 2023
Ngomong-ngomong soal hemat, aku sih si paling jago atur budget… 😉
Aku coba spill ya biar teman Jenius kebayang bagaimana spending aku sehari-hari selama tinggal di Korea.
Kalau teman Jenius ada yang mengikuti Instagram aku @kennydjafar, pasti sudah hafal menu sarapanku. Yes, sosis seharga 2.000 won dan kopi plus es batu seharga 2.700 won.
Kalau lagi ke kampus, budget makan siangku bisa terkontrol di sekitar 8.000 won (sudah dapat nasi gyudon atau gyutan, guys). Sementara budget makan malam cukup dengan 12.000 won. Ini belum termasuk belanja camilan sore sekitar 5.000 won ya.
Perkara weekend nih yang mungkin sedikit kurang terkontrol dengan alasan: ya ini kan weekend! 😆
Berhubung aku bukan tipe yang rajin catat pengeluaran, bisa banget aku tiba-tiba kehabisan uang padahal tiap pagi beli kopi. Salah satu fitur Jenius yang membantu aku jadi si paling jago atur budget adalah Moneytory buat tracking pengeluaran!
Fitur ini sungguh membantu aku untuk tau, sesungguhnya berapa sih pengeluaran Kenny Djafar selama hidup di Korea? Mengingat di Korea sudah full cashless (kecuali untuk beli tiket transportasi atau untuk jajan di pinggir jalan), aku terbantu banget dengan Kartu Debit Jenius Visa. Thankfully seluruh mesin EDC di Korea juga bisa melakukan pembayaran dengan kartu Visa!
Sama seperti banyak negara lain, kita bisa bertransaksi menggunakan kartu secara mandiri—gak perlu memberikan kartu ke penjaga toko. Bedanya, kartu kita harus di-dip atau dicolok ke mesinnya. Jadi kamu tinggal perhatikan saja, di mana mesin EDC yang ada di dekat mesin kasir.
Setelah penjaga toko menyebutkan jumlah yang harus dibayar, kamu tinggal dip Kartu Debit Jenius Visa milikmu ke mesin. Setelah itu, hanya dalam beberapa detik transaksi kamu akan beres dan kartumu bisa dilepas dari mesin. So easy!
Selain membuatku nyaman untuk bertransaksi di Korea, biaya Rp0 saat melakukan transfer antarbank di aplikasi Jenius itu surga dunia banget, guys. Cocok banget buat aku kirim-kirim uang untuk berbagai keperluan.
Lumayan banget lho kenyamanan transaksi ini. Sejak awal, bikin rekeningnya pun gampang dan gak ribet! Aku sangat rekomen buat teman-teman yang sudah siap berangkat traveling maupun studi ke Korea, untuk registrasi dan aktivasi Jenius, supaya nyaman dan aman bertransaksi selama di luar negeri.
Korea Selatan cocok untuk teman-teman yang saat ini lagi cari destinasi traveling. Secara jarak, 7 jam perjalanan pesawat cukup pas untuk teman-teman yang mau cari nuansa negara 4 musim.
Mengunjungi tempat-tempat yang bukan tourist spot juga jadi salah satu agenda yang paling menyenangkan. Kalau bahasa anak zaman sekarang: cari hidden gem. Walaupun demikian, tempat-tempat wisata Korea tentunya tetap jadi destinasi favorit para pelancong yang berkunjung. Apalagi untuk teman-teman yang “terjun” ke dunia Korea melalui K-drama, pasti kepingin banget mampir ke lokasi-lokasi syuting!
Yang penting, pintar-pintar saja atur waktu dan transportasinya. Dengan transportasi umum baik dan saling terintegrasi antarjenis moda di Seoul, aku yakin teman Jenius bisa mengeksplor Seoul dengan mudah. Asal jangan lupa download aplikasi Naver dan Naver Maps.
Melalui aplikasi Naver dan Naver Maps, orang lokal Korea aktif banget bikin review. Untuk pendatang atau wisatawan kayak kita, review mereka sangat bermanfaat dan nyata adanya. Biar kita lebih mudah untuk tau gambaran tempat yang mau kita kunjungi.
Well… in Korea, I find myself dream, again. Dan kuharap kamu juga bisa menemukan sesuatu yang penting untukmu di Korea ya!
Artikel ini ditulis oleh Kenny Djafar, teman Jenius yang merupakan seorang MC, Podcast Host, Content Creator, dan Korean Enthusiast. Cek artikel dari guest writer-guest writer lain pada laman Blog Jenius.
Ilustrasi pada artikel ini merupakan karya Sasa Khalisa, teman Jenius yang merupakan freelance Illustrator di Jakarta.