Mau Berutang dalam Berbisnis? Cek Dulu Kondisimu di Sini

writter Ully Safitri

“Andai aku punya uang yang banyak, bisa kali ya bikin bisnis. Atau lebih baik pinjam uang buat modal bisnis?” 

Pasti bukan satu atau dua kali kamu dengar kalimat serupa. Padahal, memulai bisnis dengan berutang bukan cara yang tepat lho, Teman Jenius. Lantas, kapan sebaiknya para pemilik bisnis mulai berutang? Yuk, kita bahas! 

Dalam berbisnis, uang gak bisa menghasilkan uang secara otomatis. Kapabilitas bisnis-lah yang menghasilkan uang. Bagi pebisnis andal, utang adalah alat untuk membuat bisnis bertumbuh, bukan pelampung untuk bertahan hidup.  

Kalau dalam berbisnis kamu masih kesulitan membayar biaya operasional sehari-hari seperti biaya bahan mentah atau bahkan sekadar membayar gaji karyawan, maka utang bukan solusinya.  

Bisa jadi bisnis milikmu memiliki masalah yang lebih mendasar, seperti strategi yang gak tepat, belum adanya sistem atau proses yang standar, atau bahkan kemampuan tim kamu yang belum tepat. Kalau sudah begitu, maka utang bukan jawabannya. 

Syarat Berutang: Bisnis Kamu Sehat

Bisnis kamu bisa dibilang sehat kalau bisnis kamu memiliki cash flow yang sehat: jumlah uang masuk lebih banyak daripada uang keluar. Selain itu, kalaupun memiliki utang bisnis, bisnismu gak bakal kesulitan melakukan pembayaran cicilan utang setiap bulannya. Jika sudah begitu, maka bisnis kamu sudah memenuhi syarat untuk berutang.  

Apakah bisnis perlu utang? Jawabannya: “tergantung”. Tentukan dulu tujuanmu, karena ini akan erat dengan jenis pinjaman apa yang tepat buat bisnismu. 

Alasan Baik Bagi Bisnis untuk Berutang

Alasan yang tepat untuk berutang dalam berbisnis adalah agar bisnis kamu bertumbuh. Utang bisa jadi solusi ketika: 

  1. kamu mau membuka cabang baru, 

  2. kamu memperoleh pesanan dalam jumlah besar sehingga perlu membeli barang mentah lebih banyak biar memperoleh harga murah, atau

  3. kamu perlu memperbesar kapasitas produksi untuk memenuhi order yang membludak sehingga kamu perlu membeli mesin agar kerja tim lebih cepat dan efisien. 

Nah, kalau alasannya masuk ke 3 poin di atas, barulah kamu bisa berpikir untuk berutang dalam bisnis.

Saat Tepat untuk Berutang

Kalau kamu sudah tau alasan kenapa berutang dalam berbisnis, sekarang giliran tau kapan saat yang tepat untuk berutang. Memang ada saat yang tepat? Tentu, berikut saat-saat tepat untuk berutang:

  1. Ketika kamu punya rencana bisnis yang jelas, utang akan digunakan untuk apa, dan kapan akan balik modal.  

  2. Dari perhitunganmu, penggunaan utang menghasilkan untung yang lebih besar daripada bunga yang harus dibayar.  

  3. Ketika kamu sudah memastikan cicilan bulanan utang bisnis gak bakal mengganggu cash flow 

  4. Ketika kamu melihat ada peluang bisnis; saat itulah kamu perlu tambahan modal. 

Jadi, harus diperhatikan juga kapan kamu ingin berutang dalam berbisnis ya, Teman Jenius.

Hati-Hati Sebelum Berutang

Selain itu, kamu juga harus berhati-hati lho dalam berutang. Pastikan kamu memilih utang dengan bunga yang sangat rendah. Ketika kondisi ekonomi tengah suram, sebaiknya justru kamu gak usah berutang karena bank akan lebih ketat dalam seleksi dan prosesnya bisa lebih lama.  

Kalau misalnya bank memberikan pinjaman yang besar, bukan berarti kamu harus menggunakan plafon 100% alias seluruhnya ya. Cukup gunakan secukupnya. Sebelum berutang ke bank, coba cari sumber utang lain seperti dari investor, hibah, atau menambah modal sendiri. 

Jenis Pinjaman yang Diperlukan Bisnis

Dalam berbisnis, memilih jenis pinjaman tergantung dari tujuan bisnis kamu. Kamu bisa melakukan perbandingan beberapa jenis pinjaman. Pilih yang sesuai dengan tujuan dari kamu berutang. Berikut rangkumannya!

  1. Kredit Modal Kerja jika perlu tambahan modal. Pinjaman ini memiliki plafon siap pakai dan bunga hanya dibebankan kepada jumlah pinjaman yang terpakai.  

  2.  Kredit Investasi jika kamu membutuhkan mesin baru.

  3. Kamu berhak memperoleh KUR (Kredit Usaha Rakyat) dari pemerintah jika bisnis kamu bergerak di sektor industri, kehutanan, pertanian, perikanan dan kelautan.

  4. Jika kebutuhan dalam berbisnis gak terlalu spesifik, kamu bisa mengajukan KMG (Kredit Multi Guna), akan tetapi biasanya ada aset yang perlu dijaminkan. 

  5. KTA (Kredit Tanpa Agunan) menjadi pilihan terbaik kalau kebutuhanmu sangat mendadak.

Selain bank; pegadaian, koperasi, atau fintech pun biasanya menyediakan pinjaman untuk bisnis. Apa pun jenis pinjaman yang kamu pilih, pastikan lembaga peminjam tersebut ialah lembaga keuangan resmi dan berizin, bukan rentenir ataupun lembaga keuangan ilegal. 

Bisa disimpulkan berutang dalam berbisnis adalah sebuah keputusan penting. Pastikan rencana yang kamu buat bukan hanya memiliki skenario berhasil dan sangat berhasil, tapi juga ada skenario kalau ternyata rencana bisnis kamu gagal. Kalaupun terjadi, pastikan cash flow bisnis kamu masih sanggup melakukan pembayaran cicilan dan bisnis bisa tetap berjalan.

Kalau sudah lebih paham mengenai berutang dalam berbisnis, apa yang akan kamu lakukan selanjutnya agar bisnismu berkembang? Semuanya, sekali lagi, tergantung tujuan kamu ya. Semoga artikel ini mampu membuka wawasan kamu soal bisnis, Teman Jenius! 

 


Artikel ini ditulis oleh Ully Safitri, teman Jenius yang berprofesi sebagai Certified Financial Planner di OneShildt Financial Independence. Cek artikel dari para guest writer lain pada laman Blog Jenius.

Artikel lainnya