Mengatur seluruh aspek dalam keuangan bisnis tidaklah mudah. Banyak lho bisnis yang mengalami kerugian karena salah mengatur keuangan. Maka, selain mencurahkan energi untuk urusan marketing, produksi barang baru, dan promosi, pebisnis juga harus pintar-pintar mengelola keuangan bisnismu.
Kamu adalah pebisnis baru? Pas banget! Karena walaupun bisnis kamu baru dimulai, pengelolaan keuangan sejak dini sangatlah diperlukan. Berawal dari pengaturan arus kas yang baik, hasil pengelolaan keuangan bisnis kamu juga bisa menjadi acuan untuk perkembangan bisnis ke depannya.
Dalam berbisnis, kamu harus memperhatikan seluruh biaya pemasukan serta pengeluaran dengan teliti. Gak hanya itu, kamu juga harus memiliki perhitungan yang realistis. Misalnya dengan pertanyaan seperti ini… kira-kira kapan bisnis yang kamu jalankan bisa mendapatkan keuntungan dan dapat menutupi biaya-biaya operasional yang harus dikeluarkan?
Baca juga: 3 Pertanyaan tentang Memulai Bisnis
Dalam salah satu kelas finansial pada Co.Creation Week 2020, Budi Raharjo (perencana keuangan dari OneShildt) mengatakan ada 4 hal yang perlu diperhatikan terkait arus kas dalam bisnis, yaitu penjualan, biaya-biaya penjualan, biaya operasional, serta alokasi laba. Agar 4 hal tersebut terkendali, ada 3 langkah yang perlu kamu lakukan.
Hal pertama yang harus dilakukan saat berbisnis adalah memisahkan uang pribadi dan uang bisnis. Pemisahan ini sangat penting agar keduanya gak tercampur dan menyulitkan perhitungan bisnismu. Selain itu, jangan sampai kamu memakai uang bisnis untuk keperluan pribadi, begitu pula sebaliknya. Akan sangat merepotkan lho bila kamu gak sengaja memakai modal usaha untuk belanja keperluan rumah tangga misalnya.
Setelah uang pribadi dan bisnis dipisah, jangan lupa disiplin menghitung seluruh biaya, termasuk biaya sekecil apa pun. Biaya fotokopi, kurir, bahkan biaya parkir juga perlu dicatat dalam pembukuan kas. Gak mau kan hitungan arus kas kamu jadi negatif terus dan jadi harus nombok?
Dengan memisahkan keuangan pribadi dan bisnis, kamu bisa melihat apakah margin yang didapat sesuai dengan proyeksi keuntungan yang ditargetkan. Selain itu, kamu juga bisa lebih leluasa mengatur cash flow untuk memastikan seluruh biaya dan tanggung jawab—seperti upah karyawan—dapat dibayarkan tepat waktu.
Milikilah dua akun rekening terpisah untuk masing-masing keperluan. Supaya gak ribet, kamu bisa menggunakan akun bisnis Jenius. Karena, akun bisnis Jenius memberikan kemudahan bagi para pengusaha untuk memiliki akun terpisah dalam mengelola keunagan bisnis dan pribadi langsung dalam satu aplikasi.
Baca juga: 6 Tips Mengembangkan Bisnis untuk Pemula
Kadang kala, kita mengabaikan berbagai dokumen keuangan, misalnya nota penjualan. Padahal, nota penjualan sangatlah berguna dan dapat membantu kamu untuk merekap laporan keuangan. Nota penjualan juga dapat memberikan informasi mengenai berapa banyak produk yang berhasil terjual. Data ini penting buat kamu manfaatkan saat mau mengevaluasi kinerja bisnismu.
Nota penjualan juga bisa menjadi pengingat agar pembeli dapat membayar tagihannya tepat waktu. Jangan lupa, nota penjualan memiliki 2 rangkap: satu diberikan kepada pembeli, dan satu lagi disimpan sebagai dokumen pendukung bisnismu.
Satu hal lain yang gak banyak disadari pebisnis: nota penjualan juga efektif meningkatkan kepercayaan pembeli lho! Nota yang kamu siapkan dapat diartikan bahwa kamu serius mengurus bisnis ini. Pembeli dari kalangan perusahaan pun akan sangat terbantu bila partner-nya terlihat sebagai bisnis yang layak dan mumpuni.
Selain nota penjualan, jangan lupa juga untuk menyimpan dokumen lainnya ya, seperti invoice penjualan, kontrak dagang, buku rekening, dan sebagainya.
Baca juga: Mengantisipasi Pengeluaran Tak Terduga dalam Bisnis
Menurut Budi, sebuah bisnis sebaiknya memiliki 4 format pencatatan.
Baca juga: Bangun Potensi Bisnismu dengan Inovasi Akun Bisnis dan Bisniskit
Apakah kamu salah satu pebisnis yang merasa kesulitan mengatur keuangan bisnis? Sebagai pebisnis, mau gak mau kamu harus bisa mengerti keuangan dan pembukuan. Kamu bisa mengikuti tiga langkah di atas untuk mulai merapikan keuangan bisnismu. Semakin cepat seluruh langkah di atas dilakukan, akan semakin baik dampaknya untuk bisnismu, karena ada kebiasaan baik yang dapat timbul.
Untuk membuka akun bisnis Jenius yang disarankan pada langkah pertama, kamu perlu memiliki akun personal di Jenius terlebih dahulu. Selanjutnya, kamu bisa aktifkan akun bisnismu dengan membuat $Cashtag baru tanpa harus registrasi ulang dan menyiapkan berbagai dokumen.
Kemudian, jika kamu merasa malas kerepotan mengawasi setiap detail dalam mencatat dan mengawasi pemasuka-pengeluaran bisnis secara manual, kamu bisa memanfaatkan aplikasi Bisniskit by Jenius. Aplikasi bebas biaya ini dapat digunakan untuk mengontrol serta membuat laporan arus kas bisnis kamu dengan simpel, jelas, dan cepat.
Hanya dengan beberapa kali klik pada Bisniskit, kamu bisa mengakses secara cepat seluruh data mulai dari data penjualan, total pengeluaran, nilai keuntungan, jumlah transaksi, hingga produk terlaris dari bisnis kamu. Pencatatan pengeluaran serta pemasukan bisnismu akan semakin tertata deh!
Mau mulai mengatur keuangan bisnis dengan akun bisnis Jenius? Yuk buat akun bisnismu sekarang.