Teman Jenius pasti udah gak asing dengan kasus penipuan yang mana pelaku berpura-pura menjadi pihak terpercaya lalu memperdaya korbannya supaya melakukan apa yang pelaku harapkan, misalnya mengirimkan uang atau memberikan data pribadi.
Kasus phishing ini memang banyak terjadi dan bahkan dalam berbagai medium, mulai dari telepon, SMS, hingga e-mail. Pada banyak kasus, cara berkomunikasi pelaku sangat meyakinkan sehingga semakin banyak orang yang jadi korban. Alasan yang diangkat pun ada berbagai macam, mulai dari penawaran menggiurkan hingga desakan yang menakut-nakuti korban.
Baca juga: Apa itu Phishing, Smishing, dan Vhishing?
Melalui laporan yang Jenius terima, ada beberapa contoh alasan yang dipakai para impostor Jenius untuk menipu korbannya.
Yang terjadi:
Korban harus melakukan pembaruan Kartu Debit Jenius kalau tidak ingin kartu diblokir. Penipu menawarkan bantuan untuk melakukan hal tersebut tapi membutuhkan data-data pribadi korban seperti nomor kartu, tanggal kedaluwarsa, kode CVV, PIN, dan password untuk melakukan proses lebih lanjut.
Jenius tidak pernah menghubungi nasabah untuk meminta penggantian kartu atau informasi pada kartu seperti expiry date, nomor kartu, serta kode CVV. Pembuatan Kartu Debit Jenius baru – atau kalau versi pelaku, ‘pembaruan kartu’ – bisa kamu lakukan sendiri melalui fitur Card Center di dalam aplikasi Jenius kamu.
Jenius akan memproses dan mengirimkan kartu debit baru apabila kamu melakukan pemblokiran permanen pada kartu. Dengan memilih menu “Blokir Permanen” pada Card Center, kamu akan secara otomatis mengirim permintaan pembuatan kartu baru yang nantinya akan diantar ke alamat korespondensi kamu. Jadi, semua bisa dilakukan dari sisi kamu sebagai pengguna Jenius, tanpa bantuan pihak lain. Kalau ada pihak tidak dikenal yang meminta informasi kartu, jangan pernah berikan data tersebut dan segera laporkan ke Jenius Help untuk ditindaklanjuti.
Baca juga: Waspadai Modus Kejahatan Social Engineering
Yang terjadi:
Pelaku menghubungi korban dan menyampaikan bahwa korban telah menjadi nasabah terpilih untuk menerima pinjaman dari Jenius. Pelaku kemudian memberikan link ke website/blog buatan pelaku yang di dalamnya mengarahkan korban untuk memberikan data-data pribadi.
Nasabah terpilih yang menerima tawaran dana siaga Flexi Cash bisa langsung melihat fitur Flexi Cash di dalam aplikasi Jenius mereka. Untuk menggunakan dana siaga tersebut, nasabah gak perlu lagi memberikan data-data pribadi. Semua sudah ada dan dilakukan di dalam aplikasi Jenius, tanpa bantuan orang lain atau harus mengakses website lain. Perlu diketahui juga, website resmi Jenius hanyalah jenius.com dan cocreate.id.
Yang terjadi:
Saat mengalami kendala dengan aplikasi Jenius, nasabah yang menulis tweet di Twitter atau komentar di Instagram dan mention @jeniusconnect akan menerima balasan dari pelaku yang mengaku-ngaku sebagai customer service Jenius dan memberikan link agar bisa dihubungi via WhatsApp. Saat dihubungi, biasanya pelaku akan menjanjikan penyelesaian masalah dengan meminta data-data pribadi nasabah terlebih dahulu.
Layanan pelanggan Jenius hanya akun Twitter @jeniushelp, telpon di 1500 365, atau e-mail ke [email protected]. Di luar itu, tentu harus kamu waspadai dan segera laporkan ke Jenius Help untuk ditindaklanjuti.
Yang terjadi:
Penipu menghubungi nasabah Jenius dan menawarkan kesempatan untuk tetap menggunakan Jenius tanpa berlangganan atau membayar biaya berlangganan Feesible yang akan mulai berlaku pada Januari 2021. Nasabah kemudian diarahkan ke website buatan penipu dan meminta data-data pribadi seperti e-mail, password, dan PIN Jenius.
Sama seperti penawaran pembuatan kartu baru atau pinjaman, ini adalah bentuk penipuan phishing. Feesible berlaku untuk seluruh nasabah Jenius. Di luar itu, bisa dipastikan adalah penipu yang berusaha memanfaatkan situasi untuk memperoleh data-data pribadi kamu. Segera hubungi Jenius Help apabila kamu menerima telepon atau e-mail yang menawarkan hal tersebut.
Yang terjadi:
Pelaku menawarkan sejumlah uang supaya korban membuat akun Jenius atau memberikan data-datanya sehingga pelaku bisa membuat akun Jenius atas namanya. Akun tersebut kemudian dipakai pelaku untuk menipu korban lainnya, yang mana ketika dilakukan tracking akan mengarah ke korban pertama.
Jangan pernah membuat akun Jenius karena diiming-imingi uang lalu membiarkan akun tersebut untuk dipakai orang lain. Sebenarnya kamu juga telah memberikan data pribadi kamu ke pelaku yang gak hanya akan membuat kamu jadi tertuduh untuk kejahatan-kejahatan yang ia lakukan dengan mengatasnamakan kamu, tapi juga kemungkinan kamu mengalami kerugian finansial karena pelaku telah memegang data pribadi kamu.
Seiring dengan perkembangan waktu, alasan-alasan yang dipakai impostor Jenius ini akan semakin beragam. Walaupun kita tentu gak mengharapkan hal tersebut terjadi, tapi kemungkinan itu selalu ada. Karena itu, selalu waspada, teliti, dan perkaya dirimu dengan informasi seputar keamanan data pribadi dan perbankan. Kamu juga bisa mengecek seberapa optimal kamu telah melindungi akun Jenius kamu di sini.
Baca juga: 8 Cara Memproteksi Akun Jenius Kamu
Kalau kamu menemukan dan mencurigai akun impostor, segera hubungi call center Jenius Help di 1500 365 atau e-mail ke [email protected] supaya bisa segera ditangani oleh pihak Jenius.