Traveling kini semakin diminati. Selain daya beli masyarakat yang meningkat, hal ini juga didukung oleh perkembangan teknologi yang pesat. Mudahnya penyebaran informasi melalui akses internet yang semakin terjangkau mendorong meningkatnya minat pariwisata dan jumlah
traveler dalam beberapa tahun terakhir.
Mastercard Future of Outbond Travel in Asia Pacific (2016 – 2021) menyatakan bahwa Indonesia adalah
salah satu negara dengan pertumbuhan outbond travel terbesar di Asia setelah Myanmar dan Vietnam.
Outbond travel yang dimaksud adalah perjalanan wisata yang dilakukan masyarakat Indonesia ke luar negeri.
Ada banyak alasan mengapa kita melakukan
traveling. Salah satunya adalah untuk lebih mengenal diri sendiri dan partner perjalanan kita. Gak heran kalau kita sering mendengar ucapan, “Kalau belum jalan bareng, kita belum kenal benar-benar orangnya.” Ini karena ketika melakukan
traveling, kita akan bergantung satu sama lain dengan partner perjalanan kita. Gak hanya mengenal partner perjalanan lebih baik, tapi juga kita akan mengenal diri kita sendiri.
Secara umum, ada dua karakter orang yang melakukan
traveling.
Tipe Terencana, yang selalu menyiapkan semuanya dari awal dan tinggal menjalani perjalanan wisata sesuai yang ia siapkan, dan
Tipe Petualang yang siap dengan apa pun yang akan ia alami selama perjalanan. Mulai dari awal hingga akhir perjalanan, keduanya punya cara yang berbeda. Yang manakah kamu?
Planning
- Traveler Terencana:
Urusan perencanaan, traveler yang terencana akan membuat itinerary yang detail. Gak hanya kota yang dituju, tapi hingga apa yang ada di dalam kota tersebut yang harus dikunjungi, misalnya museum, themepark, toko, restoran, taman, tempat bersejarah, dan lainnya. Lebih detailnya lagi, Traveler Terencana bisa membuat hingga transportasi menuju dan dari tempat tersebut ke tujuan selanjutnya, transportasi yang digunakan, uang yang harus dikeluarkan, bahkan pakaian yang akan dipakai setiap harinya selama perjalanan (karena hal ini berhubungan dengan berat koper saat berangkat).
- Traveler Petualang:
Traveler yang satu ini lebih suka membiarkan pilihannya terbuka dan fleksibel. Perencanaan tentu tetap dilakukan, tapi hanya gambaran secara umum, misalnya 3 hari di kota A, 5 hari di kota B, 4 hari di kota C, dan seterusnya. Mereka telah memiliki ide akan apa yang nantinya mau dilakukan, tapi mereka tetap terbuka pada segala kesempatan. Ketika mereka pergi ke suatu kota dan berbincang-bincang dengan orang lokal lalu mengetahui bahwa ada festival yang berlangsung di kota tersebut, hal seperti inilah yang mereka nantikan dalam perjalanan wisata mereka.
Booking
- Traveler Terencana:
Tipe Terencana selalu memastikan semuanya sudah di-book sejak awal. Dimulai dari tiket pesawat, book akomodasi, setiap tujuan wisata yang mewajibkan tiket masuk, tiket kereta atau bus, dan lainnya. Semua sudah disiapkan agar perjalanan lebih lancar. Booking lebih awal membuat perjalanan ini terasa lebih pasti.
- Traveler Petualang:
Lain halnya dengan traveler yang satu ini. Mereka tetap membeli tiket pesawat lebih awal. Akomodasi pertama yang akan mereka tinggali juga sudah ditentukan jelang keberangkatan. Tapi sisanya baru akan di-book selama perjalanan wisata dilakukan. Kalau sudah book tapi gak nyaman dengan akomodasinya, bagaimana? Kalau sudah beli tiket kereta antar kota padahal belum puas keliling kota yang pertama, bagaimana? Kalau sudah beli tiket museum tapi di saat bersamaan ada festival yang hanya dilakukan setahun sekali, bagaimana? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang membuat mereka lebih suka perencanaan yang terbuka pada banyak pilihan dengan booking yang fleksibel pula.
Budgeting
- Traveler Terencana:
Karena sudah membuat perencanaan yang jelas di awal, Traveler Terencana bisa membuat kisaran budget yang pas serta mempersiapkan buffer untuk kemungkinan yang gak terduga. Ini membuat keuangan mereka tetap terjaga walaupun gak merencanakan perjalanan wisata yang on-budget.
- Traveler Petualang:
Karena gak memiliki perencanaan yang detail di awal, serta baru melakukan booking selama perjalanan berlangsung, gak heran kalau seringkali mereka mengalami pengeluaran yang lebih besar dari seharusnya. Mereka tetap mempersiapkan rough budget, tapi hal-hal spontan yang mereka harapkan muncul selama perjalanan membuat ada pengeluaran lebih yang harus dikorbankan.
Secara umum, setiap karakter
traveler di atas memiliki kelebihan dan kekurangan. Yang satu gak lebih baik dari yang lainnya. Tapi kita selalu bisa mengikuti hal positif yang di lakukan tiap karakter
traveler. Misalnya, membuat perencanaan terlebih dahulu tentu penting, tapi biasakan dirimu terbuka pada apa yang akan terjadi saat
traveling nanti. Kalau kamu suka merencanakan untuk pergi ke museum tapi kehabisan tiket, kamu tetap bisa menikmati hal lain. Ingatkan dirimu untuk selalu menikmati perjalanan wisata yang kamu lakukan, tanpa terlalu terikat pada rencana.
Begitu pula soal pengeluaran.
Budget dibuat supaya kamu juga mengetahui kemampuan finansialmu. Memiliki kesempatan untuk
traveling dan melepas penat gak berarti kamu bisa menghamburkan uangmu dan hidup serba berhemat setelah kembali dari perjalanan wisata.
Jadi, kamu tipe
traveler yang mana? Apa pun karaktermu, kamu tetap harus selalu siap pada kejutan apa pun yang menantimu selama
traveling nanti. Dan untuk mendukung hal itu juga,
Jenius siap membantumu, mulai dari persiapan hingga selama perjalanan.