Cek Kondisi Keuangan Kamu: Seberapa Dekat dengan Financial Freedom?

writter Budi Raharjo

Coba bayangkan kamu berada dalam kondisi gak lagi harus cemas soal keuangan. Rasanya menyenangkan sekali, bukan? 

Semua kewajiban rutin dapat ditunaikan dengan mudah, kebutuhan tercukupi, bahkan punya kebebasan waktu untuk diri sendiri dan keluarga karena sudah memiliki aset yang menghasilkan; bisa dari hasil investasi seperti bunga deposito atau kupon obligasi, dividen saham, hasil sewa properti, bisnis yang sudah otomatis, atau yang lainnya.   

Kondisi ini, ketika segala pengeluaran dan gaya hidup dapat dipenuhi oleh aset aktif (aset yang bekerja untuk kita) disebut sebagai kebebasan finansial atau financial freedom

Financial freedom adalah impian banyak orang di dunia; karena merupakan suatu titik kehidupan penting yang layak diperjuangkan demi masa depan. Yah, paling gak minimal sekali dengan mencapai financial freedom saat mencapai usia pensiun, maka masalah generasi sandwich yang sering digaungkan akhir-akhir ini dapat terputus di generasi ini dengan strategi perencanaan keuangan yang baik. 

Nah, sebelum bahas financial freedom sebagai kasta tertinggi dalam status finansial, ada baiknya kita bahas juga kasta-kasta yang lain. Tujuannya agar kita bisa mengecek sudah sampai posisi mana kita saat ini dan apa yang perlu kita lakukan untuk mencapai ke sana. 

Mengutip Global Financial Health, ada beberapa kondisi keuangan lainnya sebelum kita mencapai financial freedom 

1. Financial security

Tahapan pertama adalah financial security (keamanan), yaitu kondisi ketika kamu mulai mandiri bisa membayar berbagai kebutuhan dasar sendiri. Di sini kamu sudah punya rencana anggaran yang efektif agar pengeluaran terkendali, sampai menerima gaji berikutnya.

Kamu pun sudah mulai menabung meskipun belum terlalu besar nilainya dan fungsinya masih untuk mengantisipasi pengeluaran rutin baik bulanan maupun tahunan. First jobber biasanya berada pada posisi ini. Yang mana fokus pada tahapan ini adalah pengaturan penghasilan.  

2. Financial resilience

Tahapan kedua adalah financial resilience (ketahanan), yaitu kondisi yang lebih baik daripada financial security. Selain mampu memenuhi berbagai kebutuhan dan kewajiban dasar, dalam kondisi ini kamu juga sudah lebih mampu bertahan kalau tiba-tiba ada pengeluaran gak terduga. 

Artinya, orang yang mencapai tahap financial resilience sudah memiliki sejumlah rekening tabungan; satu untuk kebutuhan rutin, dan satu lagi untuk tabungan berjaga-jaga yang nilainya bervariasi antara 3 sampai- 6 bulan pengeluaran sesuai kebutuhan dan kondisi (atau biasa disebut dana darurat).  

Orang yang berada pada tahap ini juga memiliki proteksi dasar untuk mengantisipasi biaya besar akibat risiko kehidupan seperti kesehatan dan jiwa. Apakah kamu sudah masuk dalam tahapan ini? 

3. Financial control



Tahap ketiga adalah financial control (pengendalian), yaitu kondisi saat kamu sudah mampu membiayai gaya hidup dengan lebih baik tanpa harus mengganggu rencana lainnya. 

Dalam kondisi ini kamu sudah memiliki keleluasaan dan kesiapan finansial untuk berinvestasi dan bijak mengelola utang. Kamu pun sudah punya rencana keuangan yang lebih panjang untuk berbagai tujuan keuangan. 

Dalam kondisi ini pun kamu dihadapkan pada banyak pilihan, yaitu antara menyeimbangkan gaya hidup dan perencanaan kebutuhan baik, untuk saat ini maupun masa depan. 

4. Financial freedom

Tahap keempat adalah posisi keuangan yang tertinggi, yaitu financial freedom (kebebasan). Pada kondisi ini segala kebutuhan pengeluaran kamu dapat terpenuhi dari hasil pendapatan pasif (pendapatan dari aset aktif).  

Apabila pada masa awal karier kamu menukarkan tenaga dan waktu untuk mendapatkan uang dan membangun aset, pada fase ini uang dan aset yang akan bekerja untuk kamu. Kondisi ini juga ditandai dengan kondisi bebas utang. Kalaupun memang berutang, hal itu dilakukan dalam bentuk utang produktif yang menghasilkan lebih banyak lagi aset. 

Dengan mengetahui 4 tahapan ini, kamu bisa menelaah di mana posisi kamu saat ini. Setelah itu, posisi mana yang jadi tujuan kamu ke depannya, dan kapan ingin kamu raih.  

Untuk mencapai kasta yang tertinggi, alias financial freedom, maka ada beberapa strategi sederhana yang bisa kita lakukan, salah satunya adalah membuat rencana anggaran dan pengeluaran yang baik untuk memastikan bahwa pengeluaran gak melebihi pendapatan.

Selisih antara pendapatan dan pengeluaran ini bisa kamu sisihkan secara rutin setiap bulan sejak awal menerima penghasilan. Jangan menunggu sisa karena biasanya banyak godaan tiap bulan untuk lebih konsumtif.

Selain itu, jangan lupa untuk membuat uang yang kita sisihkan tadi berkembang melalui investasi yang cerdas dan sesuai dengan profil serta tujuan keuangan kamu.

Kembangkan terus pengetahuan dan keahlian agar pendapatan juga terus menerus meningkat atau menjalankan usaha sampingan untuk menambah sumber pendapatan. Ingat, kamu harus tetap hindari utang konsumtif yang gak perlu dan berbunga tinggi. 

Financial freedom memang membutuhkan komitmen dan kedisiplinan, dan modal utama mencapai financial freedom adalah waktu. Semakin dini kamu mulai merencanakan kebebasan finansial, maka akan semakin mungkin impian mencapai financial freedom dapat diraih.  

Jadi, kapan kamu mau mulai merencanakan untuk pada tahap financial freedom? 

 


Artikel ini ditulis oleh Budi Raharjo, teman Jenius yang berprofesi sebagai Certified Financial Planner, juga Founder & Konsultan Perencanaan Keuangan OneShildt Financial Independence. Cek artikel dari para guest writer lain pada laman Blog Jenius.

Artikel lainnya