Tanggal paling penting selain tanggal ulang tahun atau anniversary adalah: tanggal gajian. Karena kalau sudah gajian, hidup rasanya diperpanjang 1 bulan lagi. 💵
Tetapi, pasti banyak teman Jenius yang merasa kalau mengatur gaji tuh gak gampang. Atau yang biasa terjadi nih, sudah menunggu 1 bulan untuk gajian, tapi uangnya malah habis dalam 1 minggu.
Selain bayar tagihan ini-itu, terkadang muncul juga godaan impulsif untuk checkout barang belanjaan di e-commerce favorit. Alhasil, di akhir bulan mati gaya deh karena gak punya uang lagi. Belum ditambah kalau punya utang sana-sini. Duh! 😢
Kalau begitu, coba cek dulu profil pengelolaan cash flow kamu di sini, biar tau apakah kamu termasuk yang rajin (order) atau berantakan (chaos).
Kalau dirasa habit-mu perlu diubah, kamu bisa mulai mengelola pemasukan dengan budgeting. Cobain deh salah satu dari dua metode budgeting simpel ini, biar saldo kamu gak ngos-ngosan di akhir bulan.
Metode budgeting 4-3-2-1 bisa dipakai untuk semua orang dengan range gaji berapa pun. Soalnya, sistem budgeting 4-3-2-1 adalah membagi ke jumlah persentase. Misalnya, kamu memiliki gaji sebesar Rp7 juta setiap bulannya. Maka dengan metode budgeting 4-3-2-1, kamu bisa membagi gajimu menjadi:
40% untuk biaya hidup dan pengeluaran rutin40% gaji bisa kamu alokasikan untuk kebutuhan sehari-hari, misalnya makan, transportasi, bayar tagihan listrik atau internet, dan pengeluaran rutin lainnya.
Kalau kamu punya gaji Rp7 juta, maka kamu bisa mengalokasikan Rp2,8 juta untuk biaya hidup selama sebulan. Pastikan kamu dapat menyesuaikan angka 40% ini agar cukup ya, biar persentase lain gak terambil.
30% untuk bayar utang atau cicilanMetode budgeting ini cocok buat kamu yang sedang atau berencana mengambil cicilan dalam jumlah besar, baik itu cicilan rumah, mobil/motor, barang elektronik, atau membayar utang. Nah, karena besarnya utang atau cicilan gak boleh melebihi 30% dari penghasilanmu, maka jumlah ini adalah angka yang wajar dan ideal untuk melunasi cicilanmu.
Kalau gajimu Rp7 juta, kamu bisa alokasikan Rp2,1 juta untuk membayar cicilan atau utang. Buat nyicil yang lebih simpel, kamu bisa pakai Flexi Cash dari Jenius untuk berbagai kebutuhan kamu. Dengan Flexi Cash kamu bisa mengajukan limit dana hingga Rp200 juta serta penarikan dan cicilannya yang fleksibel bisa dipilih sendiri.
Namun, yang perlu diingat mengenai cicilan adalah: selalu bayar tepat waktu. Karena selain kamu akan terhindar dari bunga besar dan denda keterlambatan, skor kreditmu di Bank Indonesia juga akan bagus, sehingga memudahkan proses pengajuan kredit ke depannya.
Selain itu, upayakan untuk lunasi satu cicilan terlebih dahulu ya, baru ambil cicilan berikutnya. Jadi, kamu gak menumpuk utang dan kewalahan saat bayar.
Baca juga: Transaksi Online Pakai Jenius Pay Bisa Dicicil dengan Flexi Cash
20% untuk tabungan dan investasiPersentase yang paling penting bin wajib adalah: tabungan dan investasi. Dengan 20%, kamu bisa menyisihkan sebanyak Rp1,4 juta untuk masuk ke pos tabungan atau investasi milikmu.
Dana sejumlah Rp1,4 juta ini bisa kamu alokasikan untuk mewujudkan tujuan finansialmu, misalnya punya dana darurat. Biar lebih simpel, kamu bisa gunakan Save It untuk mengumpulkan dana darurat di aplikasi Jenius.
Karena dana darurat adalah dana yang harus tersedia kapan saja, kamu bisa coba menabung di Flexi Saver. Kenapa? Karena kamu bebas menarik uang kapan pun ketika keadaan darurat datang tanpa adanya penalti atau saldo mengendap lho.
10% untuk berbagi kebaikanBudgeting gak melulu tentang pembagian dana untuk kehidupan sendiri, tapi juga cara bagaimana membagi sebagian rezeki ke orang lain. Ada porsi sebesar 10% atau sekitar Rp700 ribu untuk kamu melakukan kebaikan. Angka ini bisa kamu salurkan kepada orang tua, saudara yang membutuhkan, atau sedekah ke anak yatim dan fakir miskin.
Kalau ada rezeki lebih, jangan merasa berat untuk memberi dan membantu orang-orang dengan ikhlas ya. Karena perlu disadari bahwa di sebagian rezeki yang didapat, ada rezeki dan hak milik orang lain yang dititipkan kepada kita.
Baca juga: Gak Harus Ribet, Sedekah Bisa Dilakukan dengan 5 Langkah Kecil Ini
Selain metode budgeting 4-3-2-1, kamu juga bisa mencoba metode budget jar atau yang lebih dikenal dengan 6 Jars System.
Metode ini pertama dicetuskan oleh T. Harv Eker yang terkenal dengan buku berjudul Secrets of the Millionaire Mind. Biar lebih mudah dipahami, metode ini dilakukan dengan membagi pengeluaran ke enam stoples untuk mengalokasikan pemasukanmu.
Nah, kalau misalnya kamu punya gaji Rp7 juta, maka yang harus kamu bagi setiap bulannya adalah sejumlah:
#1: 55% untuk stoples kebutuhanLewat metode ini, kamu punya stoples berisi Rp3,85 juta khusus untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Biar gak kebablasan, coba mulai teratur catat pengeluaran penting sehari-hari, mulai dari biaya makan, transportasi, hingga tagihan yang harus dibayar ya.
#2: 10% untuk stoples financial freedomStoples yang berisi Rp700 ribu ini berperan untuk kebutuhan masa depan kamu. Nah, khusus di stoples ini gak boleh kamu utak-atik nih karena ini adalah stoples yang kamu miliki untuk mencapai kebebasan finansial.
Fungsi dari stoples ini adalah untuk menumbuhkan uangmu hingga menjadi passive income saat kamu sudah gak bekerja lagi. Untuk mencapainya, kamu bisa mencoba mulai berinvestasi di reksa dana dengan dana dalam stoples ini. Gak perlu uang banyak untuk memulainya kok, sisihkan Rp700 ribu tiap bulan sangat amat cukup, yang penting konsisten dan rajin.
Apalagi kini kamu bisa beli reksa dana di Jenius dan kamu bisa mengelolanya hanya dari satu aplikasi. Investasi aman, simpanan juga tetap lancar!
Biar gak lupa, kamu bisa manfaatkan fitur AutoInvest di aplikasi Jenius. Nantinya, uangmu akan terdebit secara otomatis untuk investasi reksa dana di Jenius. Mudah, kan?
Baca juga: Simpel Berinvestasi Reksa Dana di Jenius
#3: 10% untuk stoples tabungan jangka menengah dan panjangNah, kalau stoples ini diperuntukkan untuk impian yang sifatnya jangka panjang. Dengan gaji Rp7 juta, kamu bisa mengumpulkan Rp700 ribu tiap bulannya untuk mencapai tujuan keuangan yang kamu impikan.
Tujuan keuangannya bisa berupa beli gadget baru, beli mobil, liburan ke Eropa, atau untuk persiapan sekolah anak. Kalau kamu punya lebih dari satu tujuan, angka 10% itu tinggal kamu bagi lagi sesuai prioritas.
Biar lebih aman dan simpel, kamu bisa menabung lewat Dream Saver di aplikasi Jenius. Cukup dari satu aplikasi, kamu bisa membuat hingga 5 tabungan untuk mengumpulkan dana sesuai tujuan keuanganmu.
Gak hanya itu, kalau menabung di Dream Saver, kamu bisa setel untuk setor tabungan secara otomatis lho! Jadi, gak ada lagi tuh yang namanya lupa nabung. 😉
#4: 10% untuk stoples pendidikanKetemu lagi nih sama angka 10%!
10% alias Rp700 ribu selanjutnya dikhususkan untuk dana pendidikan. Gak harus sekolah atau kuliah lagi, stoples ini bisa kamu alokasikan untuk upgrade kemampuan diri kamu, baik lewat kelas atau workshop sesuai bidang yang kamu minati.
Karena punya kemampuan baru dan mengasahnya adalah bentuk investasi bagi diri sendiri yang bisa berguna untuk pengembangan karier.
Baca juga: Investasi Leher ke Atas: Investasi yang Gak Bakal Bikin Rugi
#5: 10% untuk stoples hiburanMau makan di restoran baru? Mau spa dan sauna di salon? Bisa dong! Ini dia kegunaan 10% gaji masuk ke stoples hiburan: untuk persiapan segala pengeluaran senang-senang dan self-reward nonrutin tiap bulannya.
Penggunaannya bebas, tinggal kamu atur sesuka hati. Tips Jenius: pakai 2-3 bulan sekali, biar akumulasinya cukup untuk jajan yang lebih besar! 🤑
#6: 5% untuk stoples kebaikanSama seperti metode 4-3-2-1, bagian ini adalah porsi kamu untuk terus bisa berbagi ke sekitarmu. Kamu bisa gunakan stoples ini khusus untuk kasih orang tua atau sesimpel kasih kado untuk teman yang sedang berulang tahun.
Baca juga: Budgeting 50/30/20 dan 80/20 Buat Kamu Si Minimalis
Nah, dua metode budgeting itu juga bisa kamu pakai ketika menerima pemasukan nonrutin seperti THR atau bonus tahunan. Tinggal kamu sesuaikan alokasinya dengan kebutuhan-kebutuhanmu saat itu.
Berikut contoh pembagian untuk THR.
Begitu juga dengan bonus tahunan, bisa kamu alokasikan sesuai dengan kebutuhan kamu saat itu. Jadi, pemasukan nonrutin bisa dipakai bukan untuk foya-foya saja, tapi juga untuk membayar kebutuhan nonrutin yang saat itu dibutuhkan.
Dari kedua metode budgeting ini, bisa kamu sesuaikan mana yang lebih cocok dengan profil dan penghasilanmu. Kamu juga harus punya sistem budgeting yang nyaman, biar mencatat pengeluaran gak bakal dirasa berat.
Mau coba budgeting yang simpel?