Cara Atur Gaji untuk Mulai Investasi

writter Fifi Nurfitrianti

Tanggal gajian mungkin salah satu hal yang paling ditunggu buat yang sudah bekerja. Namun, ternyata setelah gajian gak hanya budget untuk kebutuhan sehari-hari atau menabung saja yang perlu disiapkan, dana untuk berinvestasi pun perlu disiapkan biar uang bisa tetap tumbuh di tengah inflasi.

Meski demikian, sampai saat ini masih banyak yang salah kaprah menganggap bahwa berinvestasi itu harus diawali dengan modal besar, atau investasi hanya untuk yang gajinya besar.

Padahal, itu keliru lho. Kamu bisa mulai investasi dengan gaji berapa pun yang dimiliki. Nah, tinggal menentukan bagaimana caramu mengatur gaji untuk punya alokasi dana investasi.

Masih bingung? Jenius punya beberapa cara atur dana investasi dari gaji bulanan yang kamu terima. Coba intip di sini, ya! 🤑

1. Investasi Minimal 10% dari Gaji

Secara ideal, kamu bisa mengalokasi minimal 10-30% dari pendapatan bulanan untuk investasi. Kalau kamu pemula, kamu bisa coba berinvestasi alokasi persenan gaji yang buat kamu nyaman. Jadi, gak bakal bikin berat ke depannya.

Setelah menentukan persenan yang akan diinvestasikan, kamu bisa berupaya untuk investasi pada jumlah dana tersebut secara konsisten. Hal ini diperlukan biar investasi jadi sebuah kebiasaan yang berguna untuk kondisi finansialmu.

Walau mulai dari angka persen kecil, kalau sudah terbiasa, kamu bisa kok meningkatkan besaran dana investasimu secara perlahan. Nantinya, keuntungan yang didapat pun semakin besar dan semakin cepat. Biar gak bingung, Jenius coba kasih contoh nih.

Misalnya, untuk 6 bulan pertama, kamu mengalokasikan dana untuk investasi sebesar 10% dari gaji. Di bulan ke-7, kamu coba menaikkan alokasi budget investasi ke 15% untuk 6 bulan selanjutnya. Nah, setelah itu kamu bisa menambah 5% tiap 6 bulan sampai pada angka 30% atau batas maksimal dana yang bisa kamu sisihkan untuk berinvestasi dari gaji.

Dengan metode ini, uangmu bakal cepat bertumbuh dan bisa mencapai tujuan finansial yang diinginkan lebih cepat! đź’¨

2. Alokasi Dana dengan Metode Budgeting

Metode budgeting adalah salah satu strategi buat mengalokasikan pemasukan ke pos-pos sesuai kebutuhan—termasuk investasi. Metode budgeting ini pun beragam jenisnya, ada metode 50-30-20 yang mana kamu perlu membagi gajimu ke dalam 3 pos (spending, saving, dan playing). Lalu, ada juga metode 80-20 buat kamu yang gak mau ribet.

Kalau mau lebih spesifik, kamu bisa pakai 6 jars system yang akan membagi pemasukanmu ke dalam 6 jar atau stoples untuk kebutuhan yang lebih rinci. Jadi, bisa disesuaikan dengan preferensimu saat mengatur gaji.

Kalau kamu perhatikan dari metode budgeting tersebut, semuanya punya pos untuk saving atau simpanan. Selain itu, besaran persen untuk saving yang dianjurkan adalah 20%—baik untuk tabungan dan investasi. Nah, dari angka 20% tersebut, besaran untuk tabungan atau investasi bisa disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi keuangan, dan tujuan finansial kamu.

Coba Jenius kasih contoh ya, misalnya kamu ingin mulai berinvestasi, tapi dana darurat kamu belum terkumpul. Dari angka 20% tadi, kamu bisa mengatur 15% gaji untuk tabungan dana darurat dan 5% untuk investasi.

Atau, kalau dana darurat milikmu sudah terkumpul dan punya tujuan finansial yang ingin dicapai, kamu bisa mengalokasikan persenan yang lebih besar ke investasi. Sehingga dana untuk tujuan finansialmu bisa lebih cepat terkumpul!

3. Gunakan Kalkulator Investasi

Cara ini bisa dilakukan buat kamu yang punya tujuan finansial tertentu dan ingin tau berapa dana yang harus kamu investasikan dari gaji setiap bulan secara spesifik.

Dengan kalkulator investasi, kamu bisa langsung memasukkan jumlah dana dan jangka waktu yang kamu butuhkan. Lalu, kalkulator investasi akan langsung menghitung berapa dana yang perlu kamu investasikan untuk mencapai target dana tersebut.

Kadek Arini, seorang travel blogger, juga menggunakan kalkulator investasi ini dalam meraih impiannya untuk membeli rumah. Saat ia menghitung keperluan untuk beli rumah, ia baru punya simpanan sebesar Rp50 juta sedangkan ia perlu Rp300 juta untuk membayar down payment (DP) rumah yang diinginkan.

Kemudian, Kadek mencoba menggunakan kalkulator investasi untuk tau jumlah dana yang harus diinvestasikan tiap bulannya. Hasilnya, untuk mencapai Rp300 juta, ia perlu berinvestasi di reksa dana sekitar Rp4,5 juta per bulan selama 5 tahun dengan rata-rata return 4,48% per tahun.

Dengan kalkulator investasi, maka perhitungan kamu jadi lebih cermat serta menambah rasa optimis untuk bisa mengumpulkan target dana. Nah, setelah tau berapa dana investasi yang harus siapkan tiap bulannya dari kalkulator investasi, baiknya langsung kamu pisahkan dana untuk kebutuhan investasi bulanan setelah menerima gaji. Hal ini juga menghindari agar dana gak terpakai untuk urusan lain.

Dengan berinvestasi, nilai aset bisa meningkat dan berlipat ganda karena compound interest. Hal ini terjadi ketika dana yang kamu investasikan akan terus diputar dan menghasilkan bunga baru.

Tapi, sebelum memutuskan untuk berinvestasi, langkah awal yang harus kamu lakukan adalah: menentukan apa tujuan finansial yang ingin dicapai dengan investasi. Tujuannya pun bisa bermacam-macam—baik itu beli rumah, naik haji, menyiapkan dana pendidikan anak, atau dana beli gadget terbaru.

Dengan tau tujuan finansialmu, secara gak langsung akan memengaruhi psikologimu untuk tetap berkomitmen dalam berinvestasi. Karena pada dasarnya, mau berapa persen atau dana yang kamu sisihkan untuk investasi, tetap yang kamu butuhkan adalah kedisiplinan untuk berinvestasi tiap bulannya.

Maka dari itu, yang menjadi kunci untuk bisa konsisten berinvestasi adalah kamu harus biasa menyisihkan gaji, bukannya menyisakan. Ini adalah cara atur gaji yang paling tepat untuk berinvestasi.

Nah, buat kamu yang baru mau mencoba berinvestasi, kamu bisa menggunakan Reksa Dana dari Jenius untuk membantu mencapai tujuan finansialmu.

Di Jenius, kamu bisa berinvestasi reksa dana dengan simpel, karena mulai dari pembelian, pantau portofolio, hingga penjualan semuanya bisa dilakukan langsung dari satu aplikasi. Tinggal buka menu Investment pada halaman Wealth, kamu pun siap menumbuhkan uangmu pakai fitur Reksa Dana dari Jenius!

Investasi reksa dana di Jenius juga simpel karena kamu gak perlu lagi transfer uang atau top up e-wallet sana-sini untuk beli produk reksa dana, alias pembelian akan langsung menarik uang dari Saldo Aktif.

Selain kemudahan buka reksa dana, untuk mulai berinvestasi reksa dana di Jenius juga gak perlu modal besar. Kamu bisa berinvestasi mulai dari Rp10.000! Jadi, mau berapa pun gaji yang dimiliki, kamu bisa langsung berinvestasi tanpa perlu tunggu punya uang banyak.

Jadi, sudah siap berinvestasi di reksa dana?

Artikel lainnya