Setelah lulus kuliah dan bekerja, karier Sinta meroket. Dalam 5 tahun, dia sudah 2 kali promosi. Pendapatan Sinta pun meningkat pesat. Sinta juga gak punya tanggungan, jadi buat apa dia menyiapkan dana darurat?
Sebagai anak sulung, Rama perlu menanggung biaya sekolah kedua adiknya. Di sisi lain, kesehatan ayahnya menurun dan membutuhkan tambahan biaya. Rasanya gak mungkin Rama bisa mengumpulkan dana darurat!?
Teman Jenius, apakah ada yang pernah berada dalam situasi seperti yang dialami Sinta atau Rama?
Ada banyak hal dalam hidup yang ada di luar kontrol kita, termasuk urusan keuangan. Salah satunya yakni dana darurat menjadi salah satu cara untuk mengurangi kecemasan kita terhadap ketidakpastian finansial.
Ketenangan dalam menghadapi berbagai ketidakpastian masa depan menjadi alasan utama dana darurat menjadi fondasi wajib dalam perencanaan keuangan. Simak lebih lanjut tentang dana darurat, yuk!
Bicara soal dana darurat, mungkin ada di antara kamu yang kepikiran soal kedaruratan medis, seperti sakit keras atau kecelakaan. Kedua hal tersebut memang termasuk kondisi genting karena terkait keselamatan jiwa. Namun, untuk kondisi-kondisi ini sebetulnya bisa diatasi dengan proteksi asuransi sebagai pengaman.
Lantas, apa itu dana darurat? Dana darurat adalah uang yang dikumpulkan guna melindungi diri dari ketidakpastian keuangan di masa depan. Misalnya, pandemi kemarin menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan, bahkan perusahaan juga banyak yang gulung tikar.
Contoh yang mungkin terkesan lebih sepele antara lain adalah laptop atau alat bekerja yang tiba-tiba gak berfungsi, kendaraan yang mendadak rusak, atau rumah bocor setelah diterpa hujan deras. Meski terkesan sepele, hal-hal tersebut nyatanya membutuhkan biaya yang gak sedikit.
Makanya, dana darurat diperlukan biar kamu gak “jantungan” setiap kali ada kejadian yang gak terduga dan butuh penanganan segera.
Perlu diketahui, dana darurat perlu dipisahkan dari dana traveling, tabungan sekolah adik dan/atau anak, ataupun dana persiapan menikah.
Pakar keuangan Dave Ramsay, dalam bukunya The Total Money Makeover, menyarankan dana darurat seenggaknya sejumlah 3 hingga 6 kali pengeluaran bulanan. Hal yang sama juga diutarakan Ramit Sethi, penulis buku I Will Teach You to Be Rich.
Tentu, situasi tiap orang bisa berbeda. Namun, kamu bisa mengumpulkan minimal 3 sampai 6 kali pengeluaran bulanan untuk dana darurat.
Namun, di mana instrumen yang tepat untuk mulai mengumpulkan dana darurat?
Investasi di reksa dana pasar uang (RDPU) bisa menjadi pilihan yang tepat! Karena RDPU bakal kasih imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan kalau dana daruratmu disimpan dalam bentuk tabungan biasa (savings account) atau deposito.
Tapi, kenapa harus RDPU? Sini Jenius bantu jelasin~
Aman karena memiliki risiko yang rendah, mengingat hampir seluruh portofolio investasi merupakan instrumen pasar uang yang berisiko rendah. ✅
Likuid, dapat ditarik kapan pun tanpa ada potongan atau penalti. ✅
Proses pencairan cepat, biasanya hanya perlu 1-2 hari kerja. ✅
Terdapat banyak pilihan, sehingga kamu bisa pilih dengan leluasa. ✅
Transparan, ada laporan periodik dari manajer investasi (MI) sehingga kamu bisa melihat perkembangan portofolio kamu 550 dan gak bertanya-tanya atau khawatir. ✅
Selain itu, RDPU juga memiliki tingkat risiko yang rendah, sehingga nilainya relatif stabil dan gak mendadak naik-turun. Jadi, cocok buat kamu yang baru mulai menyimpan dana darurat.
Kenapa RDPU bisa relatif stabil? Karena reksa dana pasar uang hanya melakukan penempatan investasi pada instrumen keuangan tenor pendek seperti di bawah ini.
Deposito ultra pendek (seperti overnight dan call money), deposito berjangka (1 hingga 12 bulan), serta wesel berjangka (bankers’ acceptance).
Obligasi yang jatuh tempo gak lebih dari 12 bulan. Obligasi ini bisa diterbitkan oleh korporasi dengan rating baik, pemerintah (Surat Berharga Negara/Surat Berharga Negara Syariah dan Surat Perbendaharaan Negara/Surat Perbendaharaan Negara Syariah), maupun bank sentral (Sertifikat Bank Indonesia/Sertifikat Bank Indonesia Syariah).
Jadi, sudah paham kenapa RDPU cocok buat kamu yang mau memulai mengumpulkan dana darurat?
Setelah mendalami seluk-beluk RDPU, kini kamu bisa langsung menyisihkan sebagian pemasukanmu untuk dana darurat. Untuk memulainya, di Jenius kamu bisa pilih berbagai reksa dana pasar uang dari beragam manajer investasi pilihan hanya dengan modal awal Rp10.000!
Nah, kalau kamu sedang dalam situasi yang mirip Rama, kamu bisa memulai investasi RDPU dengan penempatan minimal. Atau jika situasimu mirip dengan Sinta, maka kamu bisa rutin berinvestasi dengan Auto Invest di Jenius. Jadi, kamu bisa fokus mencurahkan energimu untuk hal-hal lain terkait kariermu.
Namun, mau apa pun caramu dalam berinvestasi, kini dana darurat bukanlah hal yang sulit dicapai!