Kata orang, olahraga lari tuh murah dan gampang. Hmm… apa benar demikian?
Setelah berkecimpung di dunia lari dalam kurun waktu sekitar 7 tahun, aku rasa murah atau gampang itu relatif—tergantung perspektif dan gaya hidup kamu.
Buat para pelari ibu kota, olahraga lari sudah menjadi tren. Berbagai macam merek untuk olahraga seperti pakaian, sepatu, bahkan sampai nutrisi penunjang pun sekarang banyak banget pilihannya.
Selain itu, pilihan untuk mengikuti lomba lari pun bertebaran baik di dalam maupun luar negeri. Kita bisa memilih perlomba dari kategori 5 kilometer sampai full marathon. Lagi dan lagi, hal ini bisa kamu kondisikan dengan budget dan performa fisik kamu.
Dalam kesempatan ini aku bakal kasih kisi-kisi apa saja yang perlu dipersiapkan untuk mengikuti lomba maraton menurut versiku dan pastinya bakal lebih mudah kalau lari bareng Jenius.
Perjalanan latihan maraton itu gak cukup cuma 2-3 bulan lho, teman Jenius. Idealnya, latihan maraton memerlukan waktu 6-8 bulan. Panjang banget, kan?
Namun, dijamin gak terasa ketika kamu menjalani latihannya apalagi kalau bisa dibantu lari bareng Jenius. Tiba-tiba sudah hari H lomba! Menurutku, seenggaknya ada 5 hal penting yang wajib kamu miliki untuk mulai lari maraton.
Hal yang wajib kamu pastikan adalah kamu memang berniat untuk menekuni latihan lari khususnya maraton. Dalam perjalanan latihan, kamu bisa menggunakan jasa pelatih yang sesuai dengan visi dan misi kamu.
Menurutku, dengan adanya pelatih yang paham dengan menu program maraton akan sangat membantu biar gak bingung harus latihan apa, di mana, dan bagaimana.
Kalau sudah punya pelatih, biasanya pelatih akan berdiskusi dengan kamu apa yang akan menjadi target kamu pada perlombaan mendatang. Dari situ, kamu akan memperoleh program latihan yang disesuaikan dengan kemampuan kamu.
Latihannya sendiri bermacam-macam, yaitu:
easy run,
medium run,
long run,
speed training,
recovery run, dan
strength training.
Dari menu yang kusebutkan tadi, nanti pun ada tahapannya. Biasa untuk awal mulai latihan kamu akan diberikan latihan ringan agar tubuh dapat beradaptasi. Seiring berjalannya waktu, program akan semakin meningkat dari jarak maupun waktu.
Selain dari menu latihan di atas, ada hal lagi yang kamu perlu persiapkan seperti menggunakan perlengkapan olahraga yang cocok dengan style kamu.
Aku pribadi sudah mempersiapkan beberapa jenis sepatu sesuai kebutuhan latihan. Aku punya 3 jenis sepatu:
sepatu khusus untuk easy run dan recovery run,
sepatu khusus interval run atau speed training, dan
sepatu khusus long run atau race.
Selain itu, menurutku sangat penting untuk menunjang saat latihan adalah belt khusus lari. Belt lari sendiri sekarang ini mereknya bermacam-macam dan banyak jenisnya. Aku sendiri suka memakai belt berbahan karet dan fit di pinggang agar saat lari gak goyang-goyang dengan barang yang dibawa.
Energy drink ataupun energy gel penting banget untuk mengisi asupan ketika sedang berlari karena tubuh tetap butuh asupan seperti minum atau makan yang bisa cepat diolah oleh tubuh.
Baca juga: Cerita Lari Bareng Jenius
Terakhir, untuk menghindari tubuh dari cedera yaitu dengan melakukan recovery tambahan seperti sport massage atau cold plunge yang dapat dilakukan 1-2 minggu sekali (bisa juga disesuaikan dengan kondisi kamu). Kurasa itu 5 poin penting yang sangat membantu selama latihan maraton. Sisanya, seperti baju, topi, atau earphone; itu dapat kamu sesuaikan kembali apakah perlu atau tidak.
Selama berada pada masa latihan atau jika sudah sering sekali berlatih, pasti banyak hal yang tanpa disadari cocok atau gak dengan kamu. Berikut ini hal-hal yang harus diterapkan versi aku:
listen your body,
menjalankan program yang sudah ditentukan oleh pelatih,
mengusahakan latihan pada pagi hari,
menyesuaikan pilihan lomba dengan budget,
membeli perlengkapan kebutuhan lomba yang nyaman dan cocok,
mengonsumsi makanan kaya nutrisi,
melakukan recovery tambahan (sport massage atau cold plunge), dan
menjaga pola tidur karena sangat penting untuk recovery dan performa.
Ada pula hal yang perlu dihindari ketika berlatih lari maraton, yaitu:
mengubah pola latihan yang sudah diberikan pelatih,
menggunakan atau mencoba produk-produk baru menjelang hari H perlombaan, dan
melakukan latihan berlebih (overtraining).
Lari tuh gak murah-murah amat dan tetap butuh budget. Sejak awal aku kepingin ikut maraton, aku tau lari bareng Jenius sangat mempermudah diriku untuk menyusun biaya kebutuhan selama latihan maraton—salah satunya dengan langsung menyisihkan dana di Dream Saver Jenius. Jadi tiap bulannya aku menyiapkan dana untuk ditabung hingga sampai hari H lomba.
Adapun dana yang benar-benar aku tabung di Dream Saver setiap bulannya itu yaitu sebesar Rp250,000. Dana yang memang akan aku gunakan untuk membeli keperluan apapun yang berhubungan dengan lari selama 1 tahun atau selama aku menjalankan program maraton.
Harapannya memisahkan dana di Dream Saver ini agar dana tersebut gak mengganggu tabungan lainnya. Jadi jika memang tiba-tiba perlu beli energy drink atau keperluan lainnya, aku hanya akan menggunakan dana yang ada di Dream Saver tersebut.
Kira-kira inilah estimasi biaya yang dibutuhkan oleh pelari selama latihan maraton.
Biaya di atas hanya sebatas kisaran yang kamu butuhkan selama berlatih maraton, tapi gak semua harus kamu langsung miliki. Kamu bisa cicil satu per satu sesuai kebutuhan dan budget yang dimiliki.
Aku pun demikian, semua dicicil bahkan butuh beberapa tahun untuk mengumpulkan dan memahami apa saja yang memang benar-benar aku butuhkan. Makanya, gak perlu buru-buru untuk langsung punya semua, kecuali dana kamu memang banyak, HAHA.
Jadi, jika kamu sudah yakin mau ikut lari maraton, jangan sia-siakan semuanya ya karena butuh biaya yang sangat banyak dan fisik yang kuat supaya selama latihan berjalan dengan lancar!
Artikel ini ditulis oleh Monica Felicia, teman Jenius yang juga merupakan penggiat olahraga lari. Cek artikel dari para guest writer lainnya pada laman Blog Jenius.
Ilustrasi pada artikel ini merupakan karya Zuchal Rosyidin, teman Jenius yang merupakan Ilustrator & Founder Kamaji Studio di Malang.