Perencanaan keuangan sebaiknya dilakukan tanpa paksaan. Mindset-nya harus dibuat menyenangkan agar kamu gak merasa terbebani. Karena sebenarnya, tujuan perencanaan keuangan, yang pada keseharian terlihat dari sistem budgeting-nya, adalah membuat kamu leluasa melakukan banyak hal yang membutuhkan uang—bukannya membatasi. Sehingga, kamu dan budgeting kamu selalu siap untuk segala kebutuhan.
Kenapa disebut leluasa? Karena dengan budgeting yang baik, kamu akan lebih leluasa mengeluarkan uang tanpa harus merasa bersalah atau bingung “dari mana uangnya untuk beli ini-itu”. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Tentu karena semuanya sudah diap dan terencana.
Salah satu metode budgeting yang sangat populer adalah sistem amplop. Kalau kamu coba riset, ada banyak cara budgeting menggunakan amplop yang dibagikan orang-orang. Nah, kali ini Jenius akan membahas sistem amplop yang dilakukan Jordan Page, seorang blogger pemilik situs funcheaporfree.com. Pada salah satu tayangan di channelYouTube-nya, Jordan membagikan caranya menggunakan amplop untuk mencatat dan tracking budget yang dia buat setiap bulan.
Jika biasanya orang-orang membutuhkan banyak amplop untuk kategori-kategori keuangan/pengeluaran, sistem ini mengajakmu menyederhanakannya menjadi tiga alokasi dana utama:
Alokasi dana untuk berbagai tagihan. Mulai dari tagihan listrik dan telepon/internet, hingga tagihan sewa rumah atau angsuran KPR.
Alokasi dana untuk belanja bulanan./ Alokasi ini khusus untuk membeli semua kebutuhan bersama di rumah, seperti peralatan rumah tangga, peralatan mandi, keperluan dapur, dan juga belanja bahan makanan untuk memasak. Intinya, hal-hal yang biasanya kamu beli setiap bulanan dan mingguan secara reguler.
Alokasi dana lainnya. Apa sih “lainnya” itu? Gampangnya, ini adalah alokasi dana untuk keperluan yang sifatnya opsional, seperti makan di luar rumah, perawatan diri, dan belanja baju baru.
Banyak yang bertanya, berapa sih jumlah uang yang dibutuhkan untuk masing-masing budget ini? Untuk alokasi dana tagihan, tentu kamu harus menyesuaikan dengan seluruh tagihan yang masuk. Sementara untuk alokasi belanja bulanan dan lainnya, kamu dapat menyesuaikan dengan kondisi dan target keuanganmu secara garis besar. Cara pertama, kamu bisa menyisihkan sekian persen pendapatan untuk masing-masing amplop. Atau, kamu juga bisa menentukan nominal tertentu, misalnya Rp1 juta per orang per bulan, untuk alokasi belanja bulanan. Cara menghitung dengan nominal tertentu ini akan mempermudah kamu, khususnya ibu rumah tangga, yang bertugas mengurus keperluan semua anggota keluarga.
Jika kamu menggunakan metode amplop biasa, kamu akan membagi uang tunai ke dalam beberapa amplop untuk tiga keperluan di atas, kan? Tetapi, zaman sekarang, saat di mana-mana banyak orang cashless dan bahkan memilih belanja kebutuhan rumah tangga secara online, tentu cara tersebut menjadi kurang relevan. Jadi, apa dong yang bisa dilakukan amplop tersebut untuk kehidupan keuangan? Dalam videonya, Jordan membagikan tips mencatat pengeluaran pada amplop dengan membuat dua kolom, masing-masing untuk budget belanja bulanan dan lainnya. Setelah itu tambahkan empat baris untuk membagi pencatatan menjadi per minggu. Amplop ini sebaiknya kamu simpan di dalam dompet agar kamu dapat dengan mudah mencatat seluruh transaksi yang kamu lakukan dengan budget tersebut.
Menurut Jordan, banyak orang terjebak budget besar secara bulanan sehingga akan boros saat belanja bulanan. Nah, sebagai gantinya, kamu bisa membagi budget tersebut menjadi budget mingguan agar dapat mengontrol diri setiap kali belanja. Banyak orang yang di awal bulan heboh beli minyak goreng dan gula berkilo-kilo, atau deterjen berbungkus-bungkus atas nama “stok bulan ini”. Untuk menjaga agar budget kamu bulan ini cukup, kamu harus lebih berkesadaran dengan menghitung jumlah persis yang kamu butuhkan selama tujuh hari dalam seminggu.
Ada bulan di mana kebutuhan belanja lebih tinggi daripada biasanya? Kamu bisa “mengambil” jatah dari budget lainnya. Cukup fair kan untuk mementingkan hal yang merupakan kebutuhan (keperluan rumah) daripada keinginan (makan di restoran)? Di sisi lain, jika di bulan-bulan tertentu budget kamu masih tersisa, kamu bisa memanfaatkannya untuk tambahan budget bersenang-senang bersama keluarga.
Alokasikan semua budget yang kamu siapkan setiap bulan pada x-Card dari Jenius. Kamu bisa membuat hingga tiga kartu dari akun Jenius kamu. x-Card yang berbeda-beda warna ini dapat membantu kamu memisahkan uang sesuai dengan alokasi yang kamu perlukan. Misalnya, kamu dapat mengatur x-Card berwarna hijau diisi dengan budget belanja bulanan. Dengan begitu, setiap kamu belanja di supermarket, kamu hanya tinggal membayarnya dengan x-Card hijau ini. Catatan pengeluaran kamu pun akan lebih rapi dan detail karena semua terekam dan dapat kamu lihat di menu transaksi x-Card.
x-Card juga memudahkan kamu untuk memberikan delegasi kepada orang-orang yang membantumu di rumah. Kamu dapat memberikan salah satu x-Card yang sudah diisi alokasi budget belanja bahan makanan ke asisten rumah tangga di rumah. Sehingga jika sudah jadwalnya, asisten rumah tangga kamu bisa langsung belanja ke pasar atau supermarket sesuai dengan arahanmu. Dengan pendelegasian ini, kamu gak perlu lagi bingung jika lupa meninggalkan uang tunai di rumah untuk si mbak belanja.
Tertarik menggunakan x-Card tapi belum punya Jenius? Download dan aktivasi sekarang agar kamu bisa segera membuat x-Card sesuai kebutuhanmu.