Pernahkah kamu merasa sayang dengan bumbu dapur yang sering kamu beli sebungkus di pasar atau supermarket, tapi hanya terpakai 1-2 biji atau beberapa helainya saja?
Biar gak mubazir, coba yuk tanam beberapa bumbu dapur di rumah. Pertama, biar gak menambah sampah makanan (food waste). Kedua, tentu biar lebih hemat dong!
Serunya, menanam bumbu dapur sendiri bisa dilakukan tanpa lahan yang besar. Karena beberapa tanaman yang menghasilkan bumbu dapur bisa ditanam juga dalam pot-pot kecil lho. Teman Jenius tertarik mencobanya?
Kalau ngomongin selera, memang terbagi nih—banyak orang suka banget rasa pedas, tapi ada juga yang gak kuat. Namun pada dasarnya, cabai pasti terpakai banget setiap mau masak!
Harapan awalnya gak usah muluk-muluk cukup untuk dibuat sambal balado sih. Paling gak, cabai rawit yang kamu tanam bisa dijadikan pelengkap mi instan pakai telur rebus yang dimasak tengah malam. Lumayan lho, kalau harga cabai di pasaran sedang melonjak, kamu bisa manfaatkan stok yang ada di pot atau pekarangan rumah.
Cara mulai pembibitan cabai relatif mudah. Kamu hanya perlu memotong cabai segar, lalu ambil biji-biji kecil yang ada di dalamnya. Setelah itu, keringkan terlebih dahulu sebelum mulai disemai dalam polybag, pot kecil, maupun di pekarangan rumah.
Baca juga: 14 Ide Amplop Uang Menggunakan x-Card
Selain pedas, rasa lain yang juga menonjol dalam masakan Indonesia adalah asam! Biar gak melulu pakai cuka, lebih baik pakai jeruk nipis, jeruk limo, atau lemon saja.
Kebayang gak sih kalau pada siang hari yang terik, hasil panen jeruk nipis bisa dibuat iced lemon tea yang manis dan sedikit kecut? Buat kamu yang rutin mengonsumsi jeruk nipis peras di pagi hari pun menarik lho buat pengiritan.
Oh ya, ada keuntungan lain bila menanam jeruk nipis, karena kamu juga bisa memanfaatkan daunnya! Kalau lagi mau masak soto ayam atau sambal matah, tinggal petik deh daun jeruknya.
Menanam bawang merah dan bawang putih sepertinya terasa sulit ya? Eits, coba dulu yuk!
Cara menanam bawang merah:
Siapkan beberapa siung bawang merah yang ada di rumah. Pilihlah yang sudah tua, agak kering, dan memiliki sedikit daun di bawangnya. Kemudian tanam bawang tersebut dalam pot berisi tanah dan pupuk.
Rawatlah tanaman bawang merah dengan menyiramkan setiap pagi dan sore. Setelah 60 harian, perhatikan pot. Bila ada bawang yg mulai mencuat, siap-siap memanennya ya.
Cara menanam bawang putih:
Bibit, pot, dan tanah yang dibutuhkan sebenarnya sama dengan cara menanam bawang merah. Namun, untuk perawatannya, bawang putih yang memerlukan lebih sedikit air cukup disiram tiap 3-5 hari. Untuk itu, kamu perlu menandai pot kedua tanaman ini, agar gak salah jadwal menyiram.
Daun bawang ini, diam-diam sering dibutuhkan untuk banyak masakan lho! Teman Jenius sependapat gak?
Pada beberapa masakan, daun bawang memang masuk kategori bumbu dapur yang "nice to have"—alias kalau mau di-skip juga gak masalah. Tapi ingat-ingat deh, kalau ada daun bawang, biasanya rasa masakan akan jadi lebih wangi dan enak!
Ada beberapa cara untuk menanam daun bawang, di antaranya:
Kalau sudah tumbuh 10-20 cm dan bisa dipanen, teman Jenius coba deh bikin minyak daun bawang untuk menggoreng telur atau menumis sayur dan daging. Sedap!
Baca juga: Menu Meal Prep Seminggu untuk Menghemat Uang Makan
Sebenarnya, daun mint gak terlalu sering digunakan dalam masakan. Cuma kalau lagi pengin bikin infused water untuk detoks, kok rasanya berlebihan ya beli satu bungkus? Padahal yang akan dipakai cuma beberapa helai!
Sesekali saat membeli sebungkus daun mint segar di supermarket, teman Jenius coba deh sisihkan beberapa tangkai untuk dimasukkan dalam gelas berisi air. Hal ini dilakukan agar akar barunya tumbuh.
Setelah dua minggu, seharusnya akar-akar mint sudah cukup panjang dan bisa dipindahkan ke pot kecil. Taruhlah pot daun mint di dekat jendela dapur agar tanaman mint kamu mendapatkan sinar matahari yang cukup.
Menurut Jenius, bumbu dapur yang menarik untuk ditanam sendiri adalah pandan! Pandan memang identik dengan bulan puasa karena seringnya dipakai untuk memasak kudapan tradisional, seperti kolak dan bubur-bubur manis.
Padahal pandan sering juga disimpul kemudian dimasukkan dalam rice cooker agar nasi putih maupun nasi liwet semakin harum. Nah, daripada beli seikat pandan yang biasanya kebanyakan, tanam sendiri daun pandan di rumah yuk. Buat pemula, ada baiknya bila kamu menanam pandan di tanah yang gembur dan lembap.
Bila sudah tumbuh dengan baik, tanaman daun pandan gak cuma siap menyuplai kebutuhan memasak, tapi juga membuat pekarangan rumah semakin cantik dan wangi.
Baca juga: Masak Makanan ala Restoran Selama #dirumahaja
Di luar 6 inspirasi tanaman bumbu dapur yang sudah Jenius sebutkan, kamu bisa menyesuaikan pilihan tanaman bumbu dapur lain sesuai dengan preferensi kamu dan keluarga di rumah. Contohnya, kalau kamu suka memasak steak atau hidangan ala Italia, kamu bisa coba menanam basil, rosemary, dan thyme.
Harga bumbu dapur memang gak terlalu mahal, apalagi pakainya cuma sedikit. Namun, dengan menanam sendiri sebagian bumbu dapur yang sering digunakan, kamu bisa selalu punya bumbu dapur segar, bukan yang layu karena sudah lama disimpan di kulkas.
Selain itu, menanam kebutuhan bumbu dapurmu sendiri bisa dijadikan hobi di antara waktu luang. Banyak orang bilang, menanam atau berkebun bisa menimbulkan efek theurapetic/menghilangkan stres lho. Apalagi saat tanamannya panen tuh, pasti akan senang dan puas karena usaha kamu merawatnya gak sia-sia.
Satu hal yang penting untuk diperhatikan, tanaman bumbu dapur butuh waktu berminggu-minggu hingga bisa dipanen. Aturlah ekspektasi dan tambahkan kesabaran lebih banyak ya.
Alternatifnya, sambil merawat yang sedang tumbuh, kamu bisa terus menanam bumbu lain untuk menambah koleksi tanaman di dapurmu. Kalau punya lahan agak besar, kamu juga bisa menanam sayuran di rumah, seperti tomat, selada, hingga bayam.
Kalau sudah berhasil menanam/berkebun, siap-siap deh menyadari bahwa saat belanja, kamu jadi lebih hemat. Lumayan kan untuk menambah budget beli daging atau bahan makanan lain?
Belum punya Jenius? Download dan aktivasi sekarang.